GERBANG DIALOG___
______________________________
Setelah sekian lama akhirnya Vero memberanikan diri untuk mendatangi putrinya yang masih ia kurung. Vero melihat kondisi Fiony yang sudah tidak berdaya dengan banyak luka di tubuh nya, Fiony terbaring lemah di atas tempat tidur di dalam satu ruangan yang memang Vero siapkan untuk putri tersayangnya.
"Salam tuan besar" ucap salah satu dokter yang tengah mengobati luka Fiony yang memang sengaja di pekerjakan Vero.
Vero hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Bagaimana keadaan Fiony?" tanya Vero.
"Kondisi nona muda sangat buruk Tuan, tapi dia sudah melewati masa kritisnya untuk saat ini" jawab dokter yang merawat Fiony.
"Baiklah pergi dari sini dan tinggal kan kami" ucap Vero.
Semua pelayan dan penjaga pun pergi termasuk Dhana menyisakan Vero dan Fiony yang tidak sadarkan diri.
Vero menatap kondisi putrinya yang begitu buruk, menyesal? apa Vero menyesal melakukan ini semua? karna dendamnya terhadap keluarga Natio membutakan Vero akan kasih sayang yang ia miliki untuk putrinya sendiri.
"Hukuman apa yang pantas untuk orang jahat ini nak, bangun dan putuskan lah hukuman papa" ucap Vero parau sebelum akhirnya Fiony benar - benar membuka mata.
"Fiony " ucap Vero senang karena melihat putrinya bangun setelah dua hari tidak sadarkan diri.
"Papah.." lirih Fiony, tak terasa airmata gadis itu menetes begitu saja.
"Pah Fio mau pulang, Fio takut" ucap Fiony parau.
Mendengar permintaan Fiony benar - benar menyakiti hati Vero, kenapa dia sekejam ini? kenapa dia berubah menjadi monster yang sangat menakutkan untuk putrinya sendiri, hingga rasanya dia tidak pantas di sebut sebagai manusia.
"Kita akan pulang" ucap Vero mulai meneteskan air mata.
Mendengar penuturan Vero membuat Fiony tersenyum lemas.
"Sama dengan Mami dan kak Veer, aku juga mau pulang ke rumah itu pah" ucap Fiony yang membuat Vero merasa bingung.
"Apa magsud kamu Fiony?"
"Aku enggak tau siapa lagi yang akan jadi korban papah setelah ini, entah Zee atau tante Shani tapi sebelum mereka pasti akulah yang lebih dulu menyusul Mami kan pah, waktu ku tidak banyak lagi kan, Cepat atau lambat papa tidak akan membiarkan aku hidup, karena kalau aku hidup semua rahasia dan kebusukan papah akan terbongkar. Maka dari itu bawa aku ketempat papa menghabisi Mami dan kaka" ucap Fiony parau.
Vero hanya diam mendengar penuturan Fiony
Dia sudah kehilangan segalanya sekarang istrinya, kepuasanya dan juga kebahagiaanya. Dengan melakukan ini semua tidak sama sekali memberikan kepuasan di dalam hati Vero ketika melihat dia sendiri yang telah menghancurkan keluarganya sampai menjadi debu.
"Apa kamu berfikir kalau papa akan membunuh kamu?" Ucap dingin Vero.
"Bukankah itu rencana papah selanjutnta dan takdir ku" ucap Fiony.
"Apa kamu tidak ingin hidup lebih lama dengan saya Fiony?" Ucap Vero lagi.
"Aku sangat menyayangi papah, tapi hidup dengan papah lebih lama untuk ku tidak untuk di kehidupan ini, aku terlalu takut. Aku masih berharap papah jadi papah aku lagi di kehidupan selanjutnya. Jadi sosok pria yang penuh cinta tampa menyakiti dan tidak membuat aku selalu takut untuk dekat dengan papah" lirih Fiony.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gerbang Dialog {24092020} (Chizee)
Terror"Dia yang tak terlihat" Cerita tentang Chika dan Zee.. Kalau tidak suka Skip aja ya jangan tinggalkan hal negatif.. Positif..positif aja ya salam damai✌ Semoga suka😉 See youu...:)