8. Dialog...7

1.5K 182 10
                                    

GERBANG DIALOG__







>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Sudah dua hari Zee sibuk dengan pekerjaanya dan dia juga jarang bertemu atau berkomunikasi dengan Chika. Zee juga tidak tau keberadaan kakak nya saat ini.

Setelah kejadian dua hari lalu. Dua hari pula Aran tidak pernah muncul seperti biasanya.

Zee membiarkan apapun yang ingin Aran lakukan, sejujurnya karena tidak melihat Aran membuat Zee lupa dengan sosok Chika.

"Zee kamu udah makan siang?" Tanya Feni.

"Udah kak..oh ya meeting nya berapa jam lagi?" Tanya Zee sambil sibuk memeriksa beberapa dokumen.

"Emm setengah jam lagi sih, tapi kamu santai aja" ucap Feni.

"Iya kak" jawab Zee.

Entah mengapa Zee merasa sangat mengantuk. Akhirnya dia memutuskan untuk turun dan mencari kopi, itung - itung juga agar kantuknya hilang. Kalau menyuruh orang dan menunggu dia akan benar - benar tertidur.

"Salam tuan muda" sapa para staf kantor.

Zee hanya mengangguk sebagai jawaban. tidak heran Zee selalu menjadi pusat perhatian karena dulu Aran pun sama, cuman bedanya Aran lebih ramah sedangkan Zee tetap dengan sikap cool di manapun dan dengan siapapun kecuali di depan Chika dan Christoy.

"Zee..ini kamu kan?" ucap salah satu gadis yang tak sengaja bertemu dengan Zee.

Zee hanya diam sambil menatap dingin gadis itu. walaupun Zee menggunakan kacamata hitam tapi tak membuat dia tidak mengenali sosok gadis yang ia temui itu.

"Zee kam-" ucap gadis itu terpotong karena Zee mengangkat tanganya mengisyaratkan kalau dia tidak ingin mendengar apapun.

Zee melangkah kembali hendak meninggalkan gadis itu. Tapi dengan cepat gadis itu menghentikan Zee.

"Zee denger aku-"

"Belum puas juga anda?" ucap Zee tampa berpaling menatap gadis itu.

"Zee aku juga enggak tau itu bakal kejadian sama Ar-"

"Cukup!! Punya hak apa anda menyebut nama kaka saya!!" ucap Zee sedikit emosi.

"Zee..tolong jangan kayak gini" lirihnya.

"Kayak gini? seperti apa hmm?" ucap Zee.

"Itu bukan aku Zee, semua yang terjadi bukan-?"

"Bukan apa? Bukan salah anda?" tanya Zee dengan emosi.

"PERGI!!" ucap Zee dingin.

"Enggak akan sebelum kamu maafin aku" ucap gadis itu besikeras.

"Maaf?..maaf seperti apa yang anda harapkan?"

"Zee..."

"Anda orang baik jadi anda pantas bahagia, pergilah" ucap Zee sedikit menyindir.

Tapi gadis itu tampak tidak mengindahkan perkataan Zee dan itu membuat emosi Zee jadi tidak beraturan.

"Ze-"

"GUE BILANG PERGII CE PIO!!" bentak Zee penuh menekanan.

"Pak ada apa ini?" tanya Feni yang mendengar keributan.

"FENI! saya perintahkan usir wanita ini. Orang yang menyebabkan kecelakaan tuan muda Zahran tidak pantas menginjakkan kaki di kantor ini!" ucap Zee penuh penekanan kemudian pergi begitu saja meninggalkan Feni dan seorang gadis yang tengah menangis itu.

Gerbang Dialog {24092020} (Chizee)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang