"Hamura berhutang pada Hyuuga dan bukti rekening koran itu adalah bukti transaksinya." Hiashi menjelaskan kebenaran yang ada.
"Untuk apa dia meminjam uang sebanyak itu?" Penyidik bertanya detail.
"Untuk urusan politiknya, terutama untuk kampanye." Hiashi ingat bagaimana Hamura memohon untuk peminjaman dana dan menjanjikan posisi itu.
"Untuk apa meminjam uang, jika dia sendiri memiliki bisnis gelap yang penghasilannya akan menutup hutang itu?"
"Aku benar-benar tidak tahu menahu soal bisnis gelap itu, lagipula ini adalah lima belas tahun yang lalu. Semua mungkin tidak seperti sekarang." Hiashi tak ingin tercebur lebih jauh pada masalah ini apalagi sampai ikut campur masalah bisnis gelap itu.
"Bagaimana bisa kau menjalin kedekatan dengan Hamura pada awalnya?" Penyidik itu mencoba mengulik lebih jauh. Di introgasi yang berlangsung belasan jam itu, mereka telah bicara berputar-putar soal masa lalu, membuat Hiashi agak kebingungan sekaligus lelah.
"Keluarga kami memang menjalin relasi sejak lama. Aku mengenalnya secara khusus begitu mulai tercebur ke dunia politik, dia meminjam uang, kami merencanakan perjodohan untuk anak kami, dan dia mengembalikan uangnya saat perjodohan itu dibatalkan." Hiashi mencoba menjabarkan rentetan kejadian sesederhana mungkin karena dalam kurun waktu lima belas tahun itu banyak sekali yang terjadi antara keluarga Hyuuga dan juga Otsutsuki dan kini semua dikupas habis, cukup sulit untuk menjelaskannya.
"Perjodohan apa?" Penyidik mengerutkan kening. Masalah keluarga, politik, dan uang bercampur jadi satu. Ternyata hubungan yang dimiliki Hyuuga dan Otsutsuki lebih rumit daripada perkiraan.
"Saat Hamura meminjam uang, dia menjanjikan naiknya diriku ke parlemen pusat dan sebagai jaminan atas janjinya itu aku mengajukan perjodohan antara putranya dan putirku agar dia tidak bisa lari dari janjinya dan keluarga kami tetap terikat sampai akhir." Hiashi tahu ini terdengar penuh intrik, itulah kenapa dulu istrinya menentang keras hal ini.
"Lalu perjodohan itu dibatalkan?" Penyidik mengerutkan kening. Sepertinya pembatalan perjodohan itu adalah titik kehancuran hubungan antara Hyuuga dan Otsutsuki.
"Ya, sekitar lima tahun lalu." Hiashi masih ingat jelas soal itu. "Putriku dinikahi pria lain dan pergi dari rumah, dia tidak pernah kembali hingga hari ini."
Penyidik memijat kepalanya yang terasa pening setelah mendengar masalah keluarga yang pelik itu. "Di mana putrimu itu sekarang?"
Hiashi menggeleng, enggan menjawab pertanyaan yang satu itu karena dirinya sendiri pun tidak tahu jawabannya. Mungkin Naruto telah lama membawanya ke Inggris.
Penyidik lalu mengetukan jemarinya di atas meja. Sampai di sini dirinya masih tidak tahu siapa yang mengatakan kebenaran karena Hamura telah mengatakan hal yang berkebalikan dengan yang dikatakan Hiashi. Keduanya adalah politikus yang begitu andal dan licin, mereka mungkin sangat mahir berbohong meski di ruang interogasi.
"Satu hal yang perlu kau tahu. Hamura mengatakan hal yang berkebalikan denganmu." Tersangka utama mengatakan bahwa uang yang ditransferkan kepada Hiashi adalah bagian dari pencucian uang anggaran pembangunan yang dikorupsi. Totalnya ada tiga transaksi dengan jumlah luar biasa besar yang memang nyaris separuh dari anggaran yang dikorupsikan.
Jika memang Hiashi benar bahwa itu adalah piutang yang dibayar, maka harus ada bukti transaksi peminjaman lima belas tahun lalu.
"Kau perlu melampirkan bukti transaksi peminjaman uang lima belas tahun lalu untuk lolos dari sini." Penyidik beujar serius. "Jika selama proses penyidikan kau tidak bisa membuktikannya, maka kau akan mendekam di penjara bersama Hamura dan putranya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sanity
FanfictionEven though we shouted out countless times, without it ever reaching one another but whenever you ask me again, how I feel, please remember my answer is you.