NB : Heyyo~ Nayoung kembali lagi! Hehehe ... Selamat pagi semua! Enaknya pagi-pagi begini kita intip apa yang terjadi pada pengantin baru. Awas, jangan baper! :D.
So, Happy Reading, y'all!^^
Alif menatap sendu ke arah sang istri yang tengah terlelap. Wajahnya masih terlihat pucat setelah kejadian yang menimpanya kemarin. Ia mengalami demam tinggi dan asmanya sempat kambuh ketika baru sadar. Lelaki itu jelas panik bukan main.
Ingin memarahi Nayya karena apa yang dilakukannya kemarin, tetapi sang suami tak tega. Karena kejadian itu pula, hari ini sang gadis tidak pergi ke kampus. Demam tinggi yang dialami membuat Alif terpaksa harus cuti hanya demi menemani sang istri.
Selain demam tinggi dan asma yang sempat kambuh, Nayya juga tidak bisa tidur dan bermimpi buruk. Alif sampai harus menyalakan Murottal agar istrinya tidak gelisah dan bisa tertidur. Resiko sehabis diganggu, membuat gadis itu hanya bisa rewel sepanjang malam. Plaster kompres yang menempel di dahi pun tidak bisa secepat itu untuk menurunkan suhu tubuh dari sang gadis.
"Eungh ... Kakak ...," Nayya mengigau, raut wajahnya terlihat gelisah. Sang suami segera berdesis pelan sembari menepuk-nepuk pelan tubuh gadis itu.
"Iya, Nayya, ini saya, saya di sini. Tenang, ya," ucap Alif dengan lembut.
"Kak Alif jangan pergi ... Temani Nayya, Nayya takut ...," igau Nayya lagi, dengan isakan kecilnya.
"Nayya, bangun, yuk? Saya di sini, saya tidak pergi. Bangun, ya?" bujuk Alif yang tak tega karena sang istri pasti lagi-lagi bermimpi buruk. Berhasil, dalam beberapa detik kemudian, gadis itu terbangun dan menatap sayu ke arah sang suami.
"Kakak ...," cicit Nayya dengan lemah. Gadis itu berjengit pelan ketika tatapannya bertemu dengan sang suami.
"Tenang Nayya, ini saya yang asli. Kenapa, hm? Mau apa? Makan, ya? Setelah itu minum obat," tawar Alif, menampilkan senyuman tipisnya.
"Takut ...," cicit Nayya lagi, berusaha mengubah posisi. Tubuhnya entah mengapa terasa remuk padahal ia hanya merasa lemas kemarin.
"Saya di sini, Sayang. Jangan takut, tidak ada dia di sini. Makan yuk, semalam kamu cuma makan sedikit," Alif meraih tubuh sang istri, membawanya ke sofa kamar. Lelaki itu ternyata telah menyiapkan sarapan, air hangat, dan obat untuk sang gadis.
"Istri saya biasanya makan banyak, saya sudah buatkan nasi goreng untuk kamu, makan, ya? Isi perutnya dulu sebelum minum obat," Alif sebisa mungkin menghibur sang istri agar tak merasa ketakutan lagi dan juga mau makan. Suatu keberuntungan karena pada akhirnya, Nayya mau membuka mulut dan mengisi perutnya setelah kemarin ia sama sekali tak mau makan dan tidur.
"Nasi gorengnya enak, ya? Makan yang banyak, habiskan satu piring ini, hm?" Alif berucap sembari tersenyum, menatap sang istri yang terlihat menggemaskan ketika makan. Pipinya menggembung dengan lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny | Kim Seungmin Feat Seol Yoona [SUDAH TERBIT] ☑
RomanceMenjadi seorang dosen di salah satu universitas ternama, Syahki Alifyansyah Maheeza justru menemukan Nayyara Chelsea Dirgantara, takdir indah yang membawa perubahan pada hidupnya. Di tengah perjalanan kisah cinta yang baru terjalin, tiba-tiba saja a...