🤍 Chapter 14 💜

109 12 74
                                    

NB : Heyyo~ Nayoung kembali lagi! Tenang, penyelesaian dari konflik kedua sampai keempat akan muncul pada chapter selanjutnya. Nayoung harap persiapkan dengan baik, ya! :D.

Oh iya, adakah di antara kalian yang mau menebak siapa sosok istri dari Pak Farhan? Jawabannya yang jelas bukan Chery, ya. Belum tiba masanya ia muncul, ehe! :).

So, Happy Reading, y'all!^^

"Kalau saya perhatikan, aura Pak Syahki semakin hari, semakin cerah," tegur Daffa sembari mengetik sesuatu di laptopnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalau saya perhatikan, aura Pak Syahki semakin hari, semakin cerah," tegur Daffa sembari mengetik sesuatu di laptopnya.

"Oh, tentu saja. Semenjak menikah, Pak Syahki sudah ada yang mau memanjakannya secara suka rela sekarang. Coba sewaktu masih single, monoton sekali hidupnya," sahut Farhan sembari tertawa pelan.

"Kalian ini kenapa sama saya? Seperti ada dendam saja, saya dibicarakan terus," protes Alif dengan nada datar.

"Santai Pak Syahki, jangan marah begitu. Kami turut senang kalau Pak Syahki sekarang auranya lebih cerah, tidak suram seperti dulu," Daffa berucap sembari tertawa kecil, menenangkan sang rekan kerja agar tidak merasa kesal.

"Apalagi nanti setelah melakukan malam pertama dengan istrinya. Saya jamin, wajahnya akan cerah sepanjang hari," timpal Farhan yang membuat sang rekan kerja menatapnya dengan tatapan tajam.

"Yah, saya cuma berharap semoga kamu bahagia sama anak itu. Ia adalah gadis yang baik, memang cocok denganmu karena sama-sama kalem. Apalagi kakaknya, saya bisa jatuh cinta setiap hari," Entah dari mana datangnya, Bayu tiba-tiba menyahut sembari tertawa renyah.

"Alhamdulillah, ya, Pak, lima tahun menikah tetap harmonis sama istrinya. Saya harap Pak Farhan dan Pak Syahki juga tetap harmonis, tidak ada yang berani mengganggu rumah tangga kalian," Kailino ikut menimpali-sepertinya ia baru datang bersama Bayu. "Sebenarnya saya ingin memberi kabar yang baik. Kalau saya mau menikah dengan Liliana, kalian semua setuju?"

Mendengar hal tersebut, ruangan dosen sontak hening sejenak-Bayu, Farhan, dan Daffa menatap rekan kerjanya dengan tatapan terkejut. Sementara, Alif sendiri sudah tidak heran karena pemuda itu pernah teringat dengan kata-kata Kailino tatkala ia akan menikah.

"Saya turut bahagia karena kamu akan menikah. Setelah sekian lama, permintaan orang tuamu akhirnya dituruti," ucap Farhan kala itu.

"Kamu undang sahabatmu dari calon istrimu ya, soalnya saya ingin bertemu dengan yang namanya Liliana," timpal Kailino secara mendadak, sehingga hal tersebut membuat Alif terkejut.

"Tapi maaf, Pak, calon istri saya cuma meminta agar Indira saja yang diundang ke acara pernikahan dan resepsi kami. Jadi, kemungkinan besar sahabat dari calon istri saya tidak akan ada yang datang kecuali Indira saja." Alif pun memberikan pengertian kala itu, sehingga rekan kerjanya tampak kecewa. Tetapi Kailino memakluminya.

"Kailino mau menikah dengan Liliana? Memangnya Liliana mau dengan pria galak seperti kamu?" tanya Farhan tanpa rasa takut, apalagi merasa bersalah.

"Pak Farhan mau saya sumpal dengan tissue, tidak?" ancam Kailino dengan senyuman tipis yang terlihat mengerikan.

Our Destiny | Kim Seungmin Feat Seol Yoona [SUDAH TERBIT] ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang