NB : Heyyo~ Nayoung kembali lagi! Setelah pembicaraan serius, sekarang Nayoung kasih chapter uwu sama lucu sebentar, ya! Selingan ... Karena Nayoung punya tujuan setelah ini, ehe! :).
So, Happy Reading, y'all!^^
"Hah, pusing banget kepalaku." Nayya mengeluh sembari melepaskan kacamatanya sejenak. Gadis itu memijat pelipisnya yang terasa berdenyut nyeri.
Selama ini, jika Nayya sedang mengerjakan skripsi, ia akan selalu mengenakan kacamata, lantaran penglihatannya sudah tidak terlalu jelas. Maklum, semenjak pandemi dari virus corona menyebar, gadis itu sering melakukan kuliah secara online sebagai tempat belajar. Alhasil, mau tak mau dirinya harus menatap layar laptop dan ponsel demi menghadiri mata kuliah atau mengerjakan tugas.
Begitu pandemi sudah mulai mereda, di saat itulah ia sudah memasuki semester akhir. Nayya merasa bersyukur, lantaran tahun itu ia bisa melakukan Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa disebut dengan KKN bersama dengan teman-teman angkatannya, sekaligus menambah pengalaman. Gadis itu tadinya berpikir bahwa ia akan lebih lama lagi di kampus, nyatanya sang Illahi menakdirkan bahwa ia akan lulus sebentar lagi.
"Semoga saja Kak Alif tidak terbangun. Kalau itu terjadi, aku bisa dimarahi nanti." Nayya bergumam pelan, kemudian menenggak air mineral yang sengaja disediakan agar dirinya bisa minum.
Gadis itu kembali melanjutkan kegiatannya setelah dirasa lebih baik. Di tengah malam ini, Nayya terbangun dan tidak bisa tertidur lagi ketika ia memejamkan mata. Sudah mencoba memeluk sang suami, tetapi hal tersebut tak berpengaruh. Karena merasa bosan, ia pun keluar dari kamar dan mengendap-endap mengambil kunci untuk membuka ruangan tempat di mana suaminya biasa bekerja, sementara dirinya yang mengerjapkan skripsi.
Nayya melakukan hal tersebut hanya karena tak ingin jika Alif terusik atau bahkan terbangun. Pasalnya, ia akan dimarahi lantaran berani begadang hanya untuk mengerjakan skripsi. Mereka sudah mengadakan perjanjian untuk tidak berkegiatan lagi jika sudah lewat jam sepuluh malam, apa pun itu alasannya-terkecuali kejadian di mana gadis bertubuh mungil itu bermimpi buruk. Namun, ia membiarkan suaminya untuk tetap bekerja, lantaran gadis itu memahami jika sang pemuda memiliki banyak urusan kampus yang harus diselesaikan.
Nayya juga sebenarnya merasa takut lantaran hanya sendirian di ruang kerja milik sang suami, terlebih gadis itu menutup pintu dan mencabut kuncinya agar tidak ketahuan. Ia masih cukup trauma dengan kejadian yang pernah menimpanya di kampus waktu itu. Meski di rumah ini tak ada apa-apa dan gadis itu tidak pernah merasakan aura yang mistis atau negatif di setiap sudut ruangan.
Bagaimana tidak, Alif rajin mengaji jika pemuda itu sedang memiliki waktu luang. Terkadang, ia juga mengajak sang istri untuk mengaji juga, sekalian memperbaiki setiap bacaan agar bisa membaca dengan tajwid yang baik dan benar. Selain itu, rumah mereka berada di dekat masjid, sehingga adzan pun terdengar dengan jelas dan merdu di setiap harinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny | Kim Seungmin Feat Seol Yoona [SUDAH TERBIT] ☑
RomanceMenjadi seorang dosen di salah satu universitas ternama, Syahki Alifyansyah Maheeza justru menemukan Nayyara Chelsea Dirgantara, takdir indah yang membawa perubahan pada hidupnya. Di tengah perjalanan kisah cinta yang baru terjalin, tiba-tiba saja a...