🤍 Chapter 04 💜

178 19 99
                                    

NB : Heyyo~ Nayoung back again! Sudah siap uwu-uwuan bareng pengantin baru, belum?

Langsung saja! So, Happy Reading, y'all!^^

Seminggu telah terlewati, keputusan akhir pun terkuak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu telah terlewati, keputusan akhir pun terkuak. Setelah berpikir matang-matang pada waktu yang cukup lama itu, Nayya menerima pinangan dari sang dosen secara ikhlas.

Bukan tanpa alasan menunda jawaban yang tadinya tiga hari menjadi seminggu, tetapi karena orang tua dari Alif-lah yang memberikan kesempatan tersebut. Kedua belah pihak keluarga pun mengucapkan syukur tatkala pinangan itu diterima dengan baik, sesuai keinginan mereka yang memang tertarik pada Nayya untuk dijadikan menantu.

Usai persetujuan kedua belah pihak keluarga, mereka mulai mempersiapkan prosesi acara pernikahan-Alif yang meminta untuk langsung mengadakan acara tersebut tanpa tunangan. Menurut laki-laki itu, semakin cepat prosesnya, semakin baik pula ia menghalalkan sang gadis. Bukan agresif, niat Alif ini baik. Pemuda itu sangat paham jika Nayya tengah sibuk-sibuknya menjadi mahasiswi tingkat akhir. Tentunya jika ada acara tunangan, bukannya tenang, mereka mungkin malah stress. Dua keluarga itu juga ternyata setuju dengan gagasan Alif dan tidak ada yang protes.

Selama menuju prosesi pernikahan, Alif dan Nayya dibantu oleh keluarganya mulai menyicil apa yang harus dipersiapkan ketika prosesi sakral itu terjadi nanti. Mulai dari baju pengantin, cincin pernikahan, mendaftarkan berkas-berkas pernikahan pada kantor KUA dan kantor capil, serta keperluan penting lainnya. Mereka lakukan ini disambi dengan waktu sibuk mereka di kampus.

Dua bulan pun berlalu, tibalah hari di mana Alif akan mengucap ijab-qabul di hadapan penghulu dan juga para saksi. Pemuda yang terkenal dingin dan memiliki wajah datar itu agaknya merasa gugup, mulai memahami beginilah rasanya akan menikah.

Jangan lupakan, tamu undangan yang hadir adalah pihak kerabat dan juga sahabat dari kedua belah pihak mempelai, sehingga bisa dikatakan undangan pernikahan ini bersifat tertutup. Nayya yang meminta agar acara ini tidak disebar hingga meluas, karena ia hanya tidak mau ke depannya kehidupan perkuliahan gadis itu jadi terganggu oleh desas-desus tidak jelas dari warga kampus. Selain itu, ia berjanji akan memberitahukan bahwa dirinya telah menikah tepat jika sudah lulus. Alif pun menyetujui-ia mengerti jika calon istrinya ini perlu mempersiapkan mental yang kuat jika semisal acara pernikahan mereka disebarkan.

Pihak mempelai pria telah berada di depan sang penghulu, sementara mempelai wanita tengah menunggu calon suaminya di sebuah kamar. Mereka sengaja dipisahkan seperti ini, lantaran Alif yang akan menjemput calon istrinya untuk menemui tamu nanti. Prosesi ijab-qabul itu tak lama dimulai, pemuda yang akan menikah tersebut segera menjabat tangan sang penghulu.

"Bismillahirrahmaanirrahiim ..., Saudara Syahki Alifyansyah Maheeza bin Fahreza Raiyan Maheeza, saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan Ananda Nayyara Chelsea Dirgantara binti Adzriel Chandra Dirgantara, dengan mas kawin berupa seperangkat alat shalat dan uang sebesar tiga juta rupiah, dibayar tunai," ucap sang penghulu yang memulai ijab.

Our Destiny | Kim Seungmin Feat Seol Yoona [SUDAH TERBIT] ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang