🤍 Chapter 09 💜

158 14 80
                                    

NB : Heyyo~ Nayoung kembali lagi! Teori kalian keren juga ya, ternyata. Nayoung suka kalau ada yang berteori dan mengembangkan pikiran kalian :D.

Okay-okay, daripada kalian penasaran, Nayoung akan jelaskan sedikit tentang siapa sosok Chery ini. Sedikit, tidak semua, soalnya mau Nayoung simpan di beberapa chapter ke depan. Kalau konflik di awal chapter 'kan tidak seru, biar pengantin baru ini bucin akut dulu, ehe! Lagi pula, kemarin juga sudah konflik kecil 'kan? Nayya diteror sama penghuni tak kasat mata :).

So, Happy Reading, y'all!^^

"Kakak, aku sudah selesai!" Nayya yang baru saja selesai berpakaian rapi, mendatangi sang suami yang juga baru selesai mengenakan jaket

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kakak, aku sudah selesai!" Nayya yang baru saja selesai berpakaian rapi, mendatangi sang suami yang juga baru selesai mengenakan jaket.

"Sini, saya pakaikan jaket. Soalnya kamu baru sembuh," Alif menarik sang istri mendekat, kemudian memakaikan salah satu jaket miliknya yang berukuran cukup besar. Gadis itu sampai tenggelam ketika jaket itu telah terpakai sempurna di tubuhnya.

"Ma Syaa Allah, mungil sekali istri saya," Alif terkekeh pelan, mengecup bibir sang istri karena merasa gemas.

"Ih ... Ini 'kan jaket Kakak, jelas aku kebesaran, Kak! Lihat, tanganku sampai masuk ke dalam lengan jaketnya!" Nayya mengerucutkan bibir, tetapi tak berniat melepaskan jaket yang dikenakan, lantaran berbau parfum khas dari sang suami yang sangat ia sukai.

"Lebih baik kebesaran, saya jadi gemas karena membawa seorang bayi besar," kata Alif, segera merangkul pinggang sang istri. "Yuk, sekarang kita berangkat. Jangan lupa baca doa dulu."

Pasangan suami-istri itu segera masuk ke dalam mobil setelah mengunci gerbang. Mereka akan pergi ke rumah orang tua dari Alif karena Syakiela yang memintanya untuk datang di akhir pekan ini. Maka, setelah Nayya sudah merasa lebih baik dan sehat, mereka bersepakat untuk pergi ke rumah dan menginap di sana.

"Mau beli jajan dulu?" tawar Alif tatkala mereka sudah setengah perjalanan.

"Mau, Kak! Kakak yang belikan?" tanya Nayya dengan mata berbinar. Ia bertambah senang ketika sang suami benar-benar menghentikan mobilnya di parkiran minimarket.

"Iya, saya yang belikan. Kalau begitu, sana turun, beli apa yang kamu mau. Ini uangnya." Alif menyerahkan selembar uang berwarna merah pada sang istri, membiarkan gadis itu membeli apa yang ia mau. Sang pemuda tidak ikut, hanya menunggu di mobil.

Tidak terlalu lama, Nayya pun kembali dengan wajah yang sangat cerah, lantaran mendapatkan jajan favoritnya. Gadis itu membuka salah satu cokelat batangan, kemudian mulai melahapnya.

"Baru sembuh sudah makan cokelat lagi, ya?" Alif tertawa kecil, tidak sedang memarahi gadis itu. Ia berniat untuk bercanda.

Alih-alih mengomel, Nayya malah mendekatkan cokelat batangan yang sudah digigit ke arah mulut sang suami. "Kakak mau? Ayo, gigit, Kak! Enak, loh!"

Our Destiny | Kim Seungmin Feat Seol Yoona [SUDAH TERBIT] ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang