Our Destiny | Kim Seungmin Feat Seol Yoona [SUDAH TERBIT] ☑

🤍 Special Chapter 06 : Outro 💜

NB : Heyyo~ Nayoung kembali lagi! Wah, wah, wah ... Tidak terasa, kita berada di penghujung Special Chapter dari Cerita Our Destiny! Nayoung sebenarnya tidak rela, masih ingin bersama mereka, tetapi ini saatnya kita harus berpisah dengan Pasangan Kelon! ㅠ.ㅠ .

Baiklah, sebagai Special Chapter yang terakhir, mungkin isinya akan lebih panjang dari Special Chapter yang lain. Karena kita akan membahas tentang ulang tahun dari Mbak Nayya dan secuil kisah tentang anak-anak mereka :D.

So, Happy Reading, y'all!^^

[ 06 / 06 Special Chapter].

Kota Jakarta, 24 Januari 2033.

"Kakak, Kakak! Ayo, bangun! Hari ini bunda ulang tahun!" Rania berseru sembari membangunkan sang Kakak yang sedari tadi menjelajah di alam mimpi.

Nadhif tersentak ketika ada seseorang yang mengguncang tubuhnya, kemudian segera terbangun. "Hm ...? Rania? Ada apa, Adik?"

"Ih, masa Kakak lupa? Bunda ulang tahun, kita harus memberikan kejutan pada bunda!" ujar Rania dengan penuh semangat.

Lantas, laki-laki berusia sembilan tahun itu mengerjapkan mata berkali-kali, hendak mencerna maksud sang Adik berbicara demikian. Tak lama kemudian, ia pun langsung teringat. "Ah, kamu benar, Adik! Bunda ulang tahun!"

"Kalau begitu, ayo kita bangunkan ayah, kue milik bunda ada di bawah. Kalau kita yang membawa, nanti takut jatuh," pinta Rania dengan nada imutnya.

"Tunggu sebentar, ya. Biar Kakak panggilkan ayah terlebih dahulu, jangan sampai kejutan kita diketahui oleh bunda."

Nadhif segera merenggangkan tubuhnya, kemudian melangkah keluar dari kamar dengan hati-hati. Tak lupa memastikan keadaan sekitar agar tetap aman, tak ada sang bunda yang tengah berkeliaran di tengah malam ini. Sementara, Rania hanya menunggu dengan harap-harap cemas.

Tak lama kemudian, Rania dapat melihat kedua laki-laki yang berperan penting di dalam kehidupannya itu naik ke atas dan mengode sang gadis kecil untuk segera ikut ke kamar orang tuanya.

Ckrek

Ketiga insan itu menghela nafas lega lantaran wanita yang tengah terlelap dengan sangat nyenyak ditemani oleh Hasna kecil itu tidak terusik sama sekali. Secara perlahan, mereka masuk ke dalam kamar dan menutup pintunya lagi tanpa menimbulkan suara berisik.

Nadhif dan Rania berdiri di pinggir kasur, sementara Alif mulai mendekati sang istri dan membangunkannya secara perlahan. Pria itu mengusap surai sang wanita karena ia tidak bisa melakukan skinship di hadapan anak-anak mereka.