Our Destiny | Kim Seungmin Feat Seol Yoona [SUDAH TERBIT] ☑

🤍 Chapter 22 💜

NB : Heyyo~ Nayoung kembali lagi! Anyway, Nayoung baru sadar kalau scene cerita ini kebanyakan suka kelonan, ya? Iya guys, Nayoung sengaja, soalnya mereka gemas banget kalau saling manja dan minta kelon, meski kebanyakan sih, Mbak Nayya yang minta, ehe! :D.

Eits, itu baru sisi manis doang, di mana pasutri baru ini 25/8 wajib kelon. Mungkin ... Nanti ada scene di mana mereka ... Ehm ... Okay, Nayoung tidak akan spoiler, karena nanti bakalan ketahuan :).

So, Happy Reading, y'all!^^

Pagi ini, Alif terpaksa harus pergi ke kampus lantaran masih ada tanggung jawabnya yang belum ia selesaikan. Pemuda itu sangat ingin menemani sang istri di rumah sakit, tetapi Nayya berpesan untuk tetap pergi bekerja dan tidak khawatir. Terlebih, karena ada Syakiela, Paramita, dan Isha yang menemani gadis itu.

Akhirnya, dengan berat hati, Alif pun meninggalkan sang istri. Beruntung ia masih bisa tetap menjadi seorang dosen yang profesional, meski hatinya tengah gundah gulana, memikirkan gadis itu. Lagi pula, sang pemuda perlu mencari tahu siapa sosok sahabat dari Chery, gadis yang hampir saja membunuh Nayya jika saja tidak ada yang menolongnya hari itu. Lewat bantuan Farhan, mereka pun mulai menyelidiki secara diam-diam.

"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ...," Tiba-tiba saja ada seseorang yang mengetuk pintu ruangan dari pemuda tersebut.

'Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh ...," Alif menjawab salam, kemudian mengernyit ketika melihat seorang mahasiswi yang bukan berasal dari Fakultas Pendidikan Psikologi mendatangi ruangannya secara mendadak.

"Maaf, Pak, karena saya tiba-tiba mendatangi ruangan Pak Syahki secara mendadak. Saya ingin membicarakan sesuatu yang penting dengan Bapak," Gadis itu tersenyum kikuk, masih berdiri di depan pintu.

"Silakan duduk kalau begitu," Alif tersenyum tipis, mempersilakan mahasiswi tersebut untuk duduk di hadapannya. Gadis itu pun perlahan melangkah masuk dan duduk di hadapan sang dosen.

"Terlebih dahulu, perkenalkan nama saya adalah Park Nayoung, mahasiswi dari Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Pak Syahki bisa memanggil saya dengan nama Nana atau Rara, karena yang tadi adalah nama samaran saja. Sekali lagi, saya minta maaf karena mengganggu waktu Bapak," Park Nayoung, demikianlah nama samaran dari gadis itu, memperkenalkan dirinya sejenak.

"Iya, tidak apa-apa. Kebetulan saya juga sedang tidak sibuk," balas Alif, "Ada apa, Rara? Apa yang mau kamu bicarakan pada saya?"

"Tentang insiden yang terjadi antara istri Bapak dan juga seorang gadis yang sengaja membuat keributan," Nayoung mulai mengeluarkan ponselnya, "Saya minta maaf karena tidak bertindak apa pun untuk menghentikan dan melindungi istri Pak Syahki, tetapi saya berhasil merekam kejadian tersebut sebagai bukti. Bapak boleh lihat videonya terlebih dahulu,"

Alif sontak terkejut, menerima ponsel dari mahasiswi tersebut, kemudian mulai menonton videonya dengan serius. Sang pemuda pun menahan emosi tatkala mendengar ucapan dari gadis yang bernama Giselle itu. Benar-benar sangatlah melenceng dari kenyataan yang sebenarnya.