🤍 Chapter 34 💜

120 10 42
                                    

NB : Heyyo~ Nayoung kembali lagi! Huhuhu tinggal satu chapter lagi, cerita ini akan tamat! Sebelum benar-benar tamat, kalian mau dikasih ending apa? Happy, sad, gantung, atau bahkan plot twist ending? Coba komentar di sini, yuk, Nayoung mau tahu, nih! :D.

Anyway, chapter ini mengandung kata-kata frontal bermakna 18+, jadi Nayoung harap kalian tetap bijak dalam membaca. Okay?

So, Happy Reading, y'all!^^

(Mengingatkan, dalam 1 chapter lagi cerita ini akan tamat).

Setelah benar-benar pulih, Alif dan Nayya pun diperbolehkan untuk keluar dari rumah sakit dan beraktivitas seperti biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah benar-benar pulih, Alif dan Nayya pun diperbolehkan untuk keluar dari rumah sakit dan beraktivitas seperti biasa. Mereka mulai mempersiapkan diri untuk menghadiri sidang pengadilan tentang putusan akhir dari hukuman yang diberikan oleh sang hakim kepada Keluarga Severino. Setelah melewati beberapa sidang yang cukup rumit, pada akhirnya mereka diputuskan untuk menjalani hukuman sesuai dengan tuduhan, bukti nyata, serta saksi mata yang hadir dan memberikan kesaksian. Meskipun pengacara mereka sudah berusaha keras untuk mengajukan perbandingan, tetap saja, pada akhirnya keluarga itu kalah.

Meski pada beberapa persidangan Alif dan Nayya tidak hadir, lantaran kondisi mereka yang belum sepenuhnya pulih, tetapi mereka bersedia untuk memberikan keterangan di ruang rawat kala itu.

"Kak Alif, aku gugup," cicit Nayya sembari menatap sang suami yang tengah menyisir rambutnya secara lembut.

"Jangan gugup atau takut, karena ini adalah putusan akhir. Mereka tidak akan bisa lagi mengganggu kita dalam waktu yang cukup lama. Saya tidak yakin mereka akan dihukum mati, tetapi setidaknya, dengan hukuman penjara, kita berdoa semoga saja mereka bisa menyadari kesalahan yang telah diperbuat," Alif tersenyum lembut, baru menyelesaikan kegiatan menyisir rambut sang istri, "Sudah, Sayang. Ini rambutnya mau kamu apakan?"

"Ikat biasa Kak, kalau kuncir kuda setengah nanti aku jadi gerah," Nayya memperhatikan dirinya sendiri lewat cermin.

"Kalau dikepang, mau?" tawar Alif. Selama tinggal satu atap dengan sang istri, belum pernah sekalipun pemuda itu melihat sang gadis mengepang rambutnya.

Benar, Nayya lebih suka jika rambutnya dikuncir kuda setengah, dengan ikatan pita sebagai aksesoris rambut yang membuat gadis itu semakin cantik, manis, dan menggemaskan. Jika boleh jujur, Alif sangat menyukai gaya rambut yang sering digunakan oleh sang istri.

 Jika boleh jujur, Alif sangat menyukai gaya rambut yang sering digunakan oleh sang istri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Our Destiny | Kim Seungmin Feat Seol Yoona [SUDAH TERBIT] ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang