NB : Heyyo~ Nayoung kembali lagi! Baiklah, Nayoung menyerah untuk membuat kalian gonjang-ganjing, jadi Nayoung akan turuti kemauan kalian, ehe! :D.
Karena menjelang tamat, Nayoung akan memberi chapter yang manis-manis lagi setelah sekian lama. Nayoung tidak akan memberikan konflik lagi, tenang. Jangan suudzan sama Nayoung, ya :).
So, Happy Reading, y'all!^^
(Mengingatkan, dalam 2 chapter lagi cerita ini akan tamat).
Pagi ini, Alif membuka mata secara perlahan setelah melewati mimpi yang cukup panjang. Di alam bawah sadarnya, ia bertemu dengan sosok yang benar-benar sangat dirindukan olehnya. Ya, gadis itu, Rayyana Kayshila Gayatri. Selama masa koma, sang pemuda hanya berbincang dengan gadis itu.
Ketika tengah bermimpi panjang, Alif hanya melihat hamparan padang bunga yang sangat luas, disertai air terjun yang mengalir secara deras. Langit tampak membiru, dihiasi oleh awan putih yang membuat tempat itu semakin terkesan sangat cantik dan indah. Karena terlalu penasaran, ia sampai tidak ingat bahwa dirinya sedang dalam masa kritis, hingga Rayya datang untuk menemani sekaligus memberikan peringatan dan juga nasihat.
Tempat yang terlalu indah, hingga pemuda itu tidak ingin kembali lagi, kalau saja gadis itu tidak memaksanya untuk kembali ke dunia yang sesungguhnya.
Mungkin, Alif mengira bahwa mereka berbincang dalam waktu yang sangat sebentar di dunia mimpi, tetapi ternyata sang pemuda telah tidur hingga dua bulan pun terlewati. Keluarga Maheeza dan Keluarga Dirgantara sontak mengucap syukur tatkala laki-laki kelahiran 22 September tahun 1996 ini telah bangun dari tidur panjangnya.
"Alhamdulillah, akhirnya putra Bunda bangun juga," Syakiela menangis haru, "Tunggu sebentar, ya? Bunda panggilkan dokter."
Alif yang sedikit linglung, hanya bisa memperhatikan seorang dokter yang memerika seluruh kondisinya. Lemas dan sakit di bagian dada kiri, itu yang dirasakan oleh sang pemuda. Ia berusaha mengingat apa yang terjadi sebelum masa komanya berlangsung.
"Saat ini kondisi pasien masih cukup lemah, saya sarankan agar keluarga dari pasien membiarkannya beristirahat. Saya izin permisi terlebih dahulu."
Setelah mendapatkan pesan demikian, Syakiela memutuskan untuk masuk terlebih dahulu, menanyakan kondisi putra bungsunya. "Sayang, kamu merasa apa sekarang? Sakit, Nak?"
"Tubuh Alif lemas dan sakit Bunda ...," cicit Alif, menggulirkan pandangannya ke arah sang Bunda. "Bunda, Nayya ada di mana? Apa istri Alif masih berada di Solo?"
Ini adalah pertanyaan yang sangat dihindari oleh Syakiela sebenarnya. Wanita itu pun terpaksa mengangguk. "Iya, Nak, istri kamu masih ada di Solo, tetapi kami selalu memberi kabar. Jangan khawatir, ia tidak mengetahui kondisimu saat ini,"
"Nayya tidak apa-apa 'kan di sana? Apa istri Alif makan dengan baik? Istirahatnya juga cukup? Alif tidak tenang, Bunda," ucap Alif dengan nada sendu. "Alif mau bertemu dengan Nayya ...,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny | Kim Seungmin Feat Seol Yoona [SUDAH TERBIT] ☑
RomanceMenjadi seorang dosen di salah satu universitas ternama, Syahki Alifyansyah Maheeza justru menemukan Nayyara Chelsea Dirgantara, takdir indah yang membawa perubahan pada hidupnya. Di tengah perjalanan kisah cinta yang baru terjalin, tiba-tiba saja a...