Tok tok tok
Mendengar ketukan pintu, shani bergegas membuka pintu rumahnya ia mungkin sudah tau siapa yang akan datang menemuinya karna ia sudah buat janji untuk berbicara dengannya pagi ini,
Ceklekkk
"lama banget buka pintunya,pegel ni gua"
Ucap seorang gadis yang barusan mengetuk pintu rumahnya , ia bergegas masuk tanpa permisi dan mengambil air mineral di kulkas lalu memposisikan dirinya di sofa ruang tamu sang pemilik rumah,Shani yang sudah terbiasa dengan sifat dan tingkah laku sahabatnya itu hanya acuh dan menutup pintunya kembali, shani juga mengambil air mineral lalu memposisikan dirinya untuk duduk di samping rekannya,
Dia annara, teman pertama yang shani dapat saat shani tiba di jakarta, rumah nara tidak jauh dari rumah milik shani sehingga hampir setiap hari mereka slalu berpapasan saat hendak berangkat sekolah, meski keduanya tidak bersekolah di tempat yang sama namun arah mereka berada pada jalan yang sama,
hal itulah yang membuatnya mulai dekat setahun belakangan ini, yaps kurang lebih shani sudah menetap di jakarta selama 1 tahun,
"gua lagi bingung nyari sekolah ni, menurut lu masih ada ga sekolah yang mau nerima gua?" ucap shani bertanya pada lawan bicaranya sembari membuka sebungkus rokok yang biasa menjadi santapan mereka berdua ketika sedang berbincang,
"susah,nama lu pasti udh di cap jelek ama smua sekolah,lagian ada ada aja dah lu ngulangin kesalahan yang sama sampe 2x gtu, itu mah bukan bader lagi udh bego jatohnya shan" ucapnya lalu mengambil alih rokok dari tangan shani,
" lu kesini mau ngasih gua solusi apa mau ngata ngatain gue? "
" hahaha santai dong, masih pagi udh ngegas aja nih, ni ya shan gua kasih tips, lu harus cari sekolahan yang emang isi murid nya nakal nakal juga, jadi lu aman, paling suruh minta maaf doang klo ga di skors" ucap nara memberi saran
"bader bader gini gua gamau ya sekolah di sekolahan yang abal abal"
"nih gua ada recomend sekolahan yang bagus tapi emang setiap tahun ada aja kasus " ucap nara seraya memperlihatkan gambar beberapa sekolahan yang ia recomendasikan,
" setiap sekolah juga pasti ada kali kasus bullying "
" iya gue tau, tapi di sekolah ini kayanya paling parah "
" tapi gua liat ulasannya bagus bagus gini an? "
" ya emang sekolahnya bagus tapi ya gtu, gua susah jelasinnya mending lo daftar aja deh biar ngerasain langsung sensasinya sekolah di situ"
" yaudah nanti gua lapor dulu ke om agam "
" tapi semoga lu ga kena bully anak anak situ ye shan"
" mana ada yang berani bully gua si ann"
Jawab shani seraya menyombongkan diri dan mendapatkan respon tawa kecil dari sahabatnya,Tawa kecil di ruang tamu rumah yang sepi itu terdengar sangat jelas, tawa yang di ciptakan oleh dua manusia yang baru saja menghabiskan satu bungkus rokok dalam waktu yang singkat,
ruang tamu yang kini sudah penuh dengan asap membuat sang penghuni rumah harus menghentikan aktifitasnya, ia kemudian bangun dan menyalakan mesin blower yang terpasang di dapur rumahnya,
" SMA Patpan? Jelek banget namanya"
Saut shani memberi komentar" ckkk lo mau sekolah harus mandang nama sekolahnya ya? "
" ya engga si tapi ga enak banget di ucap"
" manusia banyak mau, udh sana bilang om agam, lu udh telat sekolah berapa bulan shan, ntar umur lo ketuaan kebanyakan nganggurnya"
Ucap annara memberi perintah
KAMU SEDANG MEMBACA
Shield [SHANSIS]
FanfictionAku mau jadi rumah kecil tempat kamu pulang, yang sehancur apapun kamu, aku akan tetap menerima....