09

932 104 5
                                    

Jam pelajaran sudah selesai, terlihat seseorang bertubuh sejajar dengan sisca masuk ke kelasnya yang tentu saja masih ada beberapa siswa di dalamnya,

" hai sis" sapanya mendekat pada sisca yang sudah selesai membereskan bukunya,

" ehh hai nil, udah masuk sekolah hari ini?"

" iya baru balik dari kampung kemarin, kamu balik sama siapa hari ini? "

" aku balik sendiri ko paling naik ojol" ucap sisca seraya berdiri dan mulai berjalan keluar dari kelasnya

" balik sama aku aja yuk? Kebetulan aku balik sendirian juga"
Ucap oniel menawarkan,

Shani terdiam saat melihat sisca dan orang yang terlihat asing baginya kini sudah berjalan menjauhi kelas, seutas pertanyaan muncul di dalam pikiran shani, siapa dia?  Ada hubungan apa dengan sisca?  Kenapa mereka terlihat sangat akrab?

"woyy shan, bengong muluuu, kesambet aja, ayo balik" ucap desy sambil menepuk bahu shani,

" eh iya ayo balik"

" jadi kan? "
Tanya desy bertanya,

" jadi, ayo"
Jawab shani lalu berjalan ke luar kelas,

Desy,jinan,gita dan shani memang sudah sepakat akan mampir ke cafe shani sepulang sekolah hari ini,





hikss hikss....




Suara tangisan dan obrolan kecil yang tidak terlalu terdengar dengan jelas oleh telinga shani membuat gadis berlesung pipi itu menghentikan langkahnya,

"bro lu duluan aja gua ada panggilan alam" ucap shani sembari memegang perutnya yang tentu tidak sakit

" kebiasaan, yaudah kita tungguin di warung depan ya " ucap gita yang kini sudah berjalan menjauh dari kelas mereka,

Shani berbalik kembali ke kelasnya dan menghampiri sumber suara yang nampaknya semangkin terdengar jelas, benar saja suara tersebut berasal dari samping kelasnya,

Shani berdiri tepat di samping pintu, lalu mengintip kecil ke arah sumber suara untuk mengetahui dari mana asalnya dan siapa orangnya,




" aku cape sis, aku ga pernah nyari masalah sama mereka tapi kenapa mereka jahat banget sama aku"
Ucap gracia seraya menangis sambil memegang buku yang bertumpuk

Rupanya gracia belum di bolehkan pulang jika seluruh pr feni dan temannya yang lain di kerjakan olehnya dengan baik,

Sisca kini berada di samping gracia, selain menenangkan gadis itu, sisca juga membantu gracia mengerjakan pr nya, sisca paham jika gracia tidak menyelesaikan prnya, sudah di pastikan besok ia akan kena imbas yang lebih parah lagi,

sisca?  Kenapa sisca ada di situ?  Bukannya tadi dia di ajak pulang bareng oleh oniel?

Beberapa saat setelah oniel mengajaknya pulang, sisca mendengar suara tangisan yang membuat dirinya memutuskan untuk menolak ajakan oniel dengan alasan ada beberapa tugas sekolah yang harus dia urus,


" yang sabar ya ge, aku pasti bantuin ko, tenang aja kita kerjain bareng ya" ucap sisca seraya tersenyum ke arah gracia sambil menghapus air mata yang kini berjatuhan di pipi gadis cantik yang penuh dengan warna hijau di tubuhnya,

" sis"

"iya? "

"kenapa msih mau bantuin aku?, padahal kalo kamu bantuin aku pasti feni bakalan ikut ngerjain kamu juga?"
Ucap gracia sambil menatap temannya itu dengan mata yang masih berbinar,

" ya gapapa, emang kenapa?  Aku ga takut ko sama feni "

" tapi sis, temen kamu juga kan ngelarang kamu deket sama aku, karna itu ngebahayain diri kamu sendiri"
Ucap gracia lalu meraih tangan gadis di depannya untuk ia genggam,

Shield [SHANSIS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang