15

981 105 1
                                    

Brakkkk












Suara pintu yang di tendang paksa membuat seluruh orang yang ada di toilet tersontak kagett,

Shani mendobrak salah satu pintu toilet dengan sekuat tenaganya,

Ekspresi shani marah, matanya memerah,pintu yang ia dobrak kini sudah terbuka,  dan memperlihatkan empat gadis yang berada di dalam toilet...








AKHHHHHHHHHHH









SHANI ANJINGGGGGGG










MESUMMMMMMMMM











Shani membelalakan matanya, terkejut dan langsung berbalik ke arah belakang masih dengan badan nya yang mematunggg dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan,
Bagaimana tidak?  Pintu yang barusan ia dobrak bukan ber isi gracia dan feni, melainkan kakak kelasnya yang sedang berganti baju.

Kaki shani gemetarr, ia rasa ia akan mati sekarang, barusan saja shani melihat kakak kelasnya hanya menggunakan celana dalam dan bra yang ber motif,

" ka maaf kak sumpah aku bisa jelasin, ini ga seperti apa yang kaliann liattt"

Shanju, nadila, vanka dan ayana
Menutupi sebagian badannya dan segera memakai kembali bajunya,

Keempat kakak kelasnya itu sedang ganti baju karna akan mengikuti jam olahraga, 
Namun siapa sangka shani dengan nekat mendobrak pintu kamar mandii,

" badjingan lo ya shann!!!!!"

" ka shanju plisss aku aku aku ga liat sumpahh aku ga liat celana dalem kalian warna apa ko"

Nadila berjalan mendekat pada shani dan menjewer kuping gadis yang ia anggap mesum itu lalu membawa shani ketempat dimana ia harus di eksekusi,

" ka aduh sakit"
ucap shani merengek sambil berjalan mengikuti nadila ysng sudah menjewer kupingnya,

Shani hanya bisa pasrah dan memohon pada kakak kelasnya itu untuk tidak membunuhnya saat ini juga,

"diem lo mesum!  Gua harus kasih pelajaran ke lo ya! " ujar vanka ketus,

Kini shani tepat melewati kelasnya,  ada sisca sedang duduk di koridor depan kelasnya sedang memakan jajanan yang tadi sempat ia beli,

Shani berhenti, mencoba melawan tarikan nadila yang kencang itu,

" sis, sis pliss tolongin akuu,  aku mau di bunuh sama merekaa, bantuin dong plissssss"

" shani!  Jalan ga lu!"  perintah nadila dan shanju yang kini kembali menarik shani

" aaaaaaa mamah tolongin, siscaaaa tolongin gueee " shani berteriak meminta tolong layak nya anak kecil, ia kini sudah berjalan menjauh dari siska,

Sisca hanya bisa melihat shani bingung, lalu menarik tangan ayana dan mencoba untuk bertanya

" ada apa ka? "

" si shani mesum,  kita lagi ganti baju dia dobrak pintunya"

" hahhh?  Serius ka? "

" emang kurang ajar si shani itu, gue duluan sis "

" ahaha mampus kamu shan "

Sisca berjalan untuk mengikuti mereka secara diam diam sesekali terkekeh mengingat kejadian yang baru saja shani alami, ia berhenti tepat di belakang gudang sekolah yang sepi,

Shani  duduk di sebuah bangku dengan ke dua bahunya di pegang erat oleh nadila dan vanka,



" apa warna celana dalam gua!? "

Shield [SHANSIS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang