Kringggggg
Bel sekolah mulai berbunyi , menandakan bahwa jam istirahat sudah tiba, sisca berjalan menuju kantin untuk menemui teman nya yang lain, berjalan sambil membaca buku yang akhir akhir ini ia gemari adalah salah satu kebiasaan nya , sisca juga sengaja memperlambat langkahnya dan memposisikan dirinya lebih menepi agar tidak mengganggu murid lain yang berjalan,
Bughhh
" aduhh "
sudah bukan suatu hal yang harus sisca kagetkan lagi, jika ada yang menabrak nya ketika sedang asik membaca sambil berjalan, tapi kali ini memang cukup sakit baginya, karna rupanya gadis itu bukan hanya di tabrak tapi juga tertimpa beberapa barang yang di bawa oleh sang penabrak,
"anjir lo punya mata ga si? Ga liat apa ada orang bawa barang banyak gini?"
Ucap shani dengan nada yang cukup kesal tanpa melirik ke arah lawan bicaranya,Benar saja pagi tadi memang shani telat berangkat sekolah ia memang memohon untuk di bukakan pintu gerbang oleh penjaga, tapi tetap saja bu yona melihatnya, dan berujung shani di hukum untuk membersihkan gudang dan membawa barang yang sudah tidak layak di pakai untuk di bakar di belakang gedung sekolah,
Rasa lelah yang shani rasakan sejak tadi pagi semangkin bertambah ketika ia harus bertabrakan dengan gadis yang belum sempat ia lirik wajahnya, shani hanya fokus membereskan lagi barang yang tadi sempat berjatuhan,
" astaga lo juga ga liat jalan apa! Nih liat baju gua kotor smua gara gara lu, gua udh pelan padahal jalannya juga udh di pinggir masih aja di tabrak"
Mendengar nada bicara yang kini tidak asing lagi bagi shani membuat dirinya menghentikan aktifitasnya dan melirik ke arah gadis yang tidak lama itu menabrak dirinya,
" astaga sisca?, lo gpp?" tanya shani panik lalu menaruh barang yang ia bawa asal lalu beralih membantu sisca agar segera bangun dari lantai,
"shani? Aduhh gimana deh bisa ga liat jalan gitu shan, sakit tau ga "
" gimana bisa liat jalann sis, nih liat bawaan gua sebanyak dan setinggi harapan bangsa begini"
Sisca tidak menjawab ia hanya merapihkan bajunya yang tentu saja kotor dengan muka kesalnya, kemudian berdiri,
" lagian baca buku tuh duduk, jangan sambil jalan, taukan kenapa di perpus di sediain nya tempat duduk bukan jalan tol?"
Sisca tidak merespon ucapan shani ia hanya memasang muka cemberut, tentu ia tau bahwa apa yang barusan saja terjadi adalah salah dirinya juga,
"Nih" shani memberi beberapa kotak kardus yang tadi menjadi bebannya pada sisca
" eh knp di kasih ke gue dah" balas sisca tidak terima
"ya bantuin lah, lo barusan nabrak gua bukannya minta maaf malah ngomel, sekarang bantuin gua bawa itu ke belakang"
Selama perjalanan menuju gudang shani mengabaikan ocehan sisca yang sejak tadi sangat mengganggu gendang telingan nya,
Meski masih dengan ocehan di mulutnya yang mengatakan bahwa ia tidak sepenuhnya salah atas insiden tabrakan barusan, sisca tetep berjalan dan membantu shani untuk membawa beberapa barang bawaannya itu, bukan karna ia mengaku salah, tapi ia hanya niat membantu shani yang sepertinya sedang kerepotan,
"shan buruan ini angkatin, berat tau ga"
"sabar dong nona, bawel bener dah bawa gituan aja keberatan"
" idihh udah di bantuin bukan nya bilang makasih malah ngomel lagi"
" iya iya siniii, makasih ya udh di bantuin, dah sana pergi pusing "
Ucap shani lalu mengambil alih barang yang sejak tadi sisca bawa dan membereskannya kembali ke lemari gudang
KAMU SEDANG MEMBACA
Shield [SHANSIS]
FanfictionAku mau jadi rumah kecil tempat kamu pulang, yang sehancur apapun kamu, aku akan tetap menerima....