Malam adalah waktu terbaik untuk mengeluh, sebagai penghujung hari, duduk di tempat tinggi dengan secangkir minuman favorit adalah bagian kehangatan yang bisa tercipta, di sini lah gita dan shani berada, di sebuah kafe yang letaknya dekat dengan langit sehingga mereka bisa melihat manusia melakukan aktifitasnya,
" ahhh , selera kopi lo bagus git "
" jelas "
" kenapa tiba tiba ngajak gua ke tempat ini deh ? "
" cuman pengin "
" hum? "
Gumam shani seraya menatap gita bingung" lo ga berniat jorokin gua dari sini kan? "
" gua cuman mau nenangin diri shani, ngapa dah lo"
" nenangin diri buat apan?, lo kenapa?"
" kita berakhir "
Jawab gita singkat lalu beralih menatap langit, kafe yang gita pilih adalah kafe yang letaknya ada pada atap sebuah gedung, tempat yang cukup nyaman untuk bercerita, shani paham sekarang kenapa gita mengajak dirinya ke tempat ini.Shani terdiam sejenak, sedikit terkejut dengan ucapan gita barusan.
"Sorry git, gua gatau "
" huum "
" lo boleh mulai "
Ucap shani pelan.Gita melirik ke arah shani sekilas lalu meraih sebuah rokok yang berada pada meja mereka dan membakarnya satu.
" curang.... Kenapa orang lama selalu jadi pemenang, padahal gua juga berjuang buat bahagiain dia , gaadil "
Shani diam, menatap lekat sahabatnya yang mulai berbicara dengan kata yang serius, menunggu kalimatnya berakhir.
" gua ngelepas perempuan yang paling gua cintain, dan ngeliat dia mencintai orang lain, tapi kenyataan itu ga bikin gua berhenti cinta sama dia, gua ini gila, bodoh, atau idiot si shan? "
" kita baik baik aja selama ini, bahkan kita jarang banget berantem, tapi... gua ga bisa bedain dia beneran tulus atau cuma pura pura "
Shani menghela nafasnya, mengambil secangkir kopi hangat yang tercampur caramel dan menenggaknya perlahan.
" mungkin dia beneran tulus saat hubungan kalian lagi baik baik aja, tapi git, kadang ketulusan juga ga menjamin seseorang untuk setia, jangan terlalu menyukainya, cinta itu timbal balik gak bisa cuma memberi, lo bakal cape dan sedih nantinya "
" gua cuman muak, gua gatau apa yang salah, tapi gua bener bener muak sama semua ini "
Jawab gita sedikit meremas rambutnya." kalo lo menaruh kepercayaan sama seseorang, lo harus siap di khianati git, janji ga akan di tepatin dan kepercayaan akan luntur, jadi mulai sekarang jangan menaruh harapan atau kepercayaan sama siapapun "
" gua berharap lo ga pernah nyia nyiain hati lo yang indah untuk orang yang ga pantas dapetin itu "
Shani menepuk bahu gita pelan dan tersenyum bangga kepadanya, shani masih belum menyangka gita bisa dengan cepat memutuskan keputusan yang sangat sulit ia lakukan." dunia emang selalu kaya gini git, dan akan terus kaya gini , harus di lawan, biar ga nyerang lo terus terusan "
" coba pake logika lo buat ngelawan hati lo "

KAMU SEDANG MEMBACA
Shield [SHANSIS]
FanfictionAku mau jadi rumah kecil tempat kamu pulang, yang sehancur apapun kamu, aku akan tetap menerima....