Suatu pagi di dalam rumah yang cukup besar beberapa orang sedang sibuk dengan kegiatannya masing masing, hari itu adalah hari minggu, dimana waktu yang sering kali di pakai untuk berlibur keluarga kecil.
" pahh hari ini jadi kan kita ke kebun binatang? "
" jadi dong sayang"
" shani mau belajar naik kuda ya pah?"
" boleh, ga takut kan? "
Tanya nya sedikit terkekeh, beberapa waktu lalu saat keluarga mereka sedang bermain di pantai, shani tidak sengaja menyentuh bagian bokong kuda sehingga mendapat tendangan yang lumayan cukup keras, hal itu yang menyebabkan sang papah sedikit ragu ketika shani secara tiba tiba ingin belajar naik kuda, ia berfikir bahwa anaknya itu masih sedikit trauma." engga dong, itukan waktu shani kecil, udah lupa juga rasanya gimana di sepak kuda haha"
" emang sekarang sudah besar? "
" udah kelas lima sd sudah dewasa papah "
Shani bangun dari duduknya seraya memamerkan tubuhnya yang cukup tinggi akibat olahraga basket yang slalu ia gemari sejak kecil, di respon dengan kekehan kecil dari sang papah, padahal maksudnya adalah dewasa dalam hal umur bukan postur tubuh.
shani memang selalu bangga dengan postur tubuhnya yang cukup tinggi,ia sendiri merasa keren dengan tinggi badannya itu.
" naiknya nanti harus sama papah ya, takut jatuh kalo sendiri"
Saut sang mamah pada anaknya , sembari membereskan beberapa barang yang akan mereka bawa untuk ke kebun binatang hari ini." siap mahh, shani mandi dulu ya "
Dengan cepat gadis kecil itu berlari ke kamarnya untuk bersiap.Laki laki bertubuh tinggi yang kini mengenakan kaus polos dan celana pendek itu bangun dari tempat duduknya, berjalan mendekati sang istri untuk memeluknya singkat, laki laki itu memang jarang sekali ada waktu luang dengan keluarganya karna harus terus bekerja, tentu saja hal itu membuat dirinya sangat merindukan sang istri.
" udah siap semua sayang? "
" udah ko tinggal bawa aja ke mobil "
" pekerjaan kamu gimana? Lancar? "
" lancar, kenapa? "
" kamu gamau buat adik untuk shani? Dia udah dewasa, pasti sepi di rumah kalo harus di tinggal kerja sama kita kan mah?, bisnis kamu biar aku aja yang pegang, jangan terlalu cape "
" aku ga keberatan untuk itu mas, tapi papah gamau kalo bisnisnya di pegang orang lain, aku juga bingung kenapa "
" nanti coba aku bilang ke papah soal itu, semoga aja papah bisa mengerti "
Percakapan singkat dari sepasang suami istri itu terhenti setelah melihat jam yang sudah menunjukan pukul 10 pagi, mereka dengan cepat membereskan beberapa peralatan yang akan mereka bawa dan membawa sebagian ke dalam mobil lalu bersiap untuk mandi.
--0--
" mah, pah, gamau bantu shani bawain barang ? Ini berat loh"
Tanya nya sambil berjalan sempoyongan karna beban tas yang gadis kecil itu bawa." tadi katanya sudah dewasa, masa bawa tas gitu aja keberatan si hahaha"
" tapi ini berat mah"
" hahaha yaudah sini biar papah bantuin "
Shani menghela nafasnya lelah, lalu memposisikan dirinya untuk tidur di kursi belakang, setelah semua barang masuk ke dalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shield [SHANSIS]
FanfictionAku mau jadi rumah kecil tempat kamu pulang, yang sehancur apapun kamu, aku akan tetap menerima....