39

1.8K 133 10
                                    

Hari ini adalah hari kelulusan, semua murid sedang asik merayakan kelulusannya, termasuk shani dan sisca, para murid juga sudah mulai membaur dengan Feni, kini Feni sudah punya banyak teman dari pada sebelumnya,







" desy langsung berangkat tadi setelah ngambil ijasah "
Ucap sisca pada anin yang masih terlihat lesu.

" nin,ungkapin semuanya, meski harus kepisah, setidaknya lo harus berani ungkapin perasaan lo"

Anin bangun dari tempat duduknya dan berlari menuju tempat parkir untuk menyusul desy, ia paham bahwa ia bodoh, mengungkapkan perasaan sekarang akan terasa percuma, tapi sebuah keharusan demi ketenangan hatinya, ia berkendara menuju bandara setelah memberi pesan pada desy untuk menunggu dirinya.

Sebelumnya desy juga sudah mengadakan pesta terakhirnya di Jakarta bersama temannya, sebelum meninggalkan mereka untuk berkuliah di Bali.

" anin ngapain ?"
Gumamnya dalam hati , hari ini desy akan berangkat ke Bali sendirian karna orang tuanya sudah menetap di Bali selama seminggu yang lalu.

Anin berlari kencang dan mendekat pada desy dengan deru nafas yang masih tidak beraturan.

" l lo ngapain?"
Tanya desy bingung

" lo mau kemana "
Tanya nya dengan tatapan serius

" Bali "

" kenapa ga ngabarin gue dari jauh jauh hari?"

" untuk?"

" lo itu bodoh atau apa si des? Bisa bisa nya lo gatau kalo gua suka sama lo! "
Jawab nya sedikit tegas

" lo su suka sama gue?"

" pas shani bilang kalo lo mau pergi, gua sebenernya sedih banget, t tapi bodoh nya gua pura pura ga sedih, dan gua minta maaf untuk itu"

" gua juga suka sama lo nin, dari dulu "

Anin menghela nafasnya kasar, setidaknya dirinya kini tidak lagi menahan beban perasaan yang terus mengganggunya.

" maafin gue, maaf karna sudah kejam sama lo nin, maaf karna udah mengabaikan perasaan lo ke gue, selama ini gue pikir gue yang tersiksa sendirian"

"Tapi nin, meski cinta kita terbalaskan, tetep aja kita gaakan bisa bersatu"

" kenapa"
Tanya anin sendu

" gue gaakan bisa ngebiarin pacar gue sendirian, dan gua gaakan bisa ngebiarin orang yang menjalin ikatan sama gue hidup menderita, nin gue akan pergi jauh, dan gaakan pernah kembali ke Jakarta, perempuan mana yang sanggup menjalani hubungan dengan jarak jauh? I know, cinta ga memandang jarak, tapi gue cukup tau diri untuk ga membuatnya menderita, gue  gaakan pernah bisa liat lo nunggu lama, jadi lo ga perlu nunggu gue nin, karna gue gaakan kembali , ini menyakitkan, tapi lebih baik begini kan dari pada pergi dengan rasa yang semangkin dalam? , ini kejam, tapi kita harus akhiri perasaan kita sampai sini nin "

Anin melirik sekilas ke arah pengeras suara yang sudah memberi peringatan bahwa pesawat desy akan seger berangkat.

Ia memeluk desy dengan erat lalu meneteskan airmatanya, waktu terlalu jahat untuknya tapi jarak yang memisahkan mereka.

Shield [SHANSIS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang