08

935 99 0
                                    

Suasana di ruang koridor sekolah kini sudah sepi, smua murid yang tadi nya ramai berada diluar, kini sudah masuk ke kelas nya masing masing,

" hadeh jangan jangan bu gaby ga masuk lagi hari ini, udh jam segini ga dateng dateng"
Ucap salah satu murid yang kini sudah masuk di dalam kelasnya namun guru belum juga datang,

" woy des ke kantin yok" ucap jinan yang kini sudah mulai bangun dari tempat duduk nya dan berjalan menuju pintu keluar

"duduk nan" ucap seorang gadis dengan nada dingin,

" gua gabut ibu ketua kelasss, ngapain coba di dalem kelas klo gaada gurunya gini! Buang buang waktu mending nyebat di belakang " ucap jinan sambil terkekeh meledek,





Brakkkk





Pukulan meja terdengar sangat keras, seluruh siswa yang kini sedang asik dengan kesibukannya masing masing juga termasuk shani yang sedang asik memainkan ponselnya , tersontak kaget dan melihat ke arah sumber suara,

"kalo gua bilang duduk ya duduk nan! Lo paham sama aturan sekolah ga si! Ga cape lo di hukum terus! Kalo lo mau nakal gausah ada di kelas ini! Gua gamau ya kelas ini jelek namanya cuman karna satu murid kaya lo! "
Sisca selaku ketua kelas merasa sangat terbebani dengan salah satu siswa di kelasnya yang tidak pernah menaati aturan dan berujung satu kelas yang di hukum,

" loh ko lo ngegas gitu! Santai aja dong!" ucap jinan sambil mendekat ke arah sisca dengan ekspresi yang menantang,

" sis udah sis"
Jawab cindy sambil menarik lengan sisca untuk segera duduk,

" lo aja deh cin bilangin dia, di diemin lama lama makin ngelunjak"
Ucap sisca menatap sinis ke arah jinan,

Melihat ke dua insan yang kini sedang di penuhi dengan ego dan emosi nya masing masing membuat shani memberanikan diri untuk masuk ke dalam masalah mereka,

" nan udah nan duduk aja lo" ucap shani sembari berjalan dan menarik bahu jinan untuk segera duduk di bangkunya

" ketua kelas emang rese banget so suci" ucap jinan masih dengan emosinya dan menatap sisca tajam

" udah nan duduk nan" gita menarik tangan jinan untuk segera duduk di kursinya

Melihat jinan yang kini sudah mereda dengan desy di samping nya, juga seluruh murid lain yang kini sudah kembali dengan kesibukannya masing masing, shani menarik tangan sisca lalu melihat telapak tangan sisca yang kini sedikit memerah

" sis tangan lo merah, mau gua ambilin kompresan? " tanya shani menawarkan

" gausah, ini udh biasa" masih dengan nada bicaranya yang dingin kini sisca memposisikan dirinya untuk kembali duduk dan kembali sibuk dengan buku yang sejak tadi ia baca,

" yaudah kalo gitu gua izin ke kamar mandi sebentar ya bu ketua kelas , jangan marah marah, muka lo jadi mirip kecoa terbang"
Ucap shani meledek dan di balas dengan tatapan tajam oleh sisca,

shani memang berbohong untuk alasan pergi ke kamar mandi,
Ia berniat untuk membeli beberapa minuman yang mungkin bisa menambah mood sisca yang sejak tadi menurun, Namun dari pada di bilang modus dan mengundang kesalah pahaman banyak orang , shani memutuskan untuk membeli minuman lebih banyak, termasuk untuk guru dan murid sekelas nya yang lain,

Shani kembali ke kelas nya dengan tangan kosong juga dengan keringatnya yang mengucur karna barusan ia lari dari luar sekolah menuju kelas nya, bertujuan agar sisca percaya bahwa dirinya baru saja dari kamar mandi,

" abis dari kamar mandi keringetan gtu bro? " ucap gita bertanya

" iya berak batu gua" jawab shani cuek dan kini kembali pada buku yang tadi sempat ia tinggal

Shield [SHANSIS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang