28

841 128 7
                                    

"selamat siang? "

" siang pak silahkan duduk"
Jawab pak boby saat ayah feni sudah sampai di ruang bk

" bikin masalah apa lagi kamu di sekolah? "
Tanya nya pada feni.

" udh minta maaf aja ke guru abis itu urusan kita selesai"
Jawab feni ketus

" feni jaga mulut kamu "
Bisik pak boby pelan

" udah biarin aja pak, sudah biasa dia begitu, jadi gimana?  Apa yang terjadi?"
Tanya nya dengan nada yang cukup berwibawa

































" indra? "
Sapa shani sedikit ragu,

" iya? Kita pernah ketemu sebelumnya? "
Balasnya bingung,

" lo kenal ayah gue dari mana? "
Tanya feni bingung,

Shani terdiam menatap lekat pria tua yang kini berada di hadapannya, matanya memerah, dada nya sesak sesekali otak shani berputar pada masalalunya,

Tangannya mengepal kuat, ia bangkit dari tempat duduknya dan membawa pria tua itu keluar dari sekolah dengan cara menarik kerah bajunya.

" ikut saya badjingan! "


Pria itu hanya menatap shani bingung, tidak ada perlawanan darinya, ia berfikir bahwa feni melakukan kesalahan yang fatal sampai dendam nya juga ikut melibatkan dirinya,

Shani membuka pintu ruang bk dan berjalan menjauh dari sekolahan,

" shani!? "
Sapa jinan terkejut melihat shani dengan santai nya menyeret ayah feni.

" fen?  Shani ngapain bokap lo? Woy jawab! Pak boby?  Ini ada apa? "

Tanya jinan yang tidak mendapat jawaban sama skali dari kedua manusia yang barusan ia ajak berbincang.

Jinan menggeleng pelan lalu dengan cepat berlari menyusul shani dengan wajah penuh ke khawatiran.

"kurang ajar shani, biar bapak susul sebentar"
Ucap pak boby yang kemudian ikut beranjak ingin menyusul shani,

"gausah pak, kayanya shani ada urusan pribadi sama ayah saya, bapak gausah ikut campur"
Jawab feni penuh penekanan,

" nad ikutin shani dan laporin ke gua apa yang terjadi sama mereka"
Ucap feni berbisik pada sahabatnya, kemudian nadse berlari mengikuti shani.













































Shani melepaskan kerah baju pria tua itu dengan kasar dan berdiri sedikit menjauh dari pria itu,

Matanya sudah merah penuh amarah, tangan nya mengepal kuat seolah siap menerkam mangsanya.

" ada apa ini?  Kamu siapa? "

" shani indra arthala! "

Kalimat singkat yang di ucapkan oleh shani dengan penuh penekanan membuat jantung indra seolah berhenti, matanya terbuka lebar, jantung nya berdegup tidak karuan seolah terkejut dengan apa yang barusan dia dengar,

Shield [SHANSIS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang