20.

103 33 7
                                        

Restoran yang terletak tak jauh dari pusat kota seoul itu sudah sepi dari pengunjung, bahkan para pegawai pun sudah lama meninggalkan restoran itu.
Itulah sebab nya Hera memutuskan untuk membahas masalah ini disana. Setidaknya Hera bisa menjamin keamanannya.

Ditemani secangkir kopi hangat,
Yeonjun, Hera, dan arwah sudah berkumpul di salah satu meja restoran milik Hera.

"jadi kapan kamu mau membuka nya?" tanya arwah yang sudah tidak sabar.

"hufft.. Iya iya, biar aku buka."
Dengan tangan gemetar yeonjun membuka amplop itu, dan mulai membaca nya dengan teliti.

Beberapa menit kemudian, yeonjun mampu menghembuskan nafas lega. Otot wajah nya yang tadi kentara sekali tegang nya, kini menjadi jauh lebih rileks.

Setidaknya reaksi yeonjun bisa turut melegakan ketegangan kedua teman nya yang setia menunggu.

"semua baik baik saja kan?" tanya Hera.

"iya, semua makanan nya normal. Tidak ada zat apapun di dalam nya. Ahhhh.... Syukurlah. Sudah kuduga, tak mungkin ibuku terlibat di kasus ini kan? Kalian lihat sendiri nih hasilnya, semua makanan nya bersih. Tidak ada hal yang buruk" yeonjun begitu senang dan bersemangat.

"turut senang mendengar nya" kata Hera menimpali.

"lalu dimana letak racun nya? Bukan kah waktu itu kamu denger masalah racun ya? Kalau bukan di makanan dan minuman, lalu dimana?" tanya arwah

Semua terdiam. Benar benar buntu, baik Hera maupun yeonjun kembali menampakkan kerutan di dahi masing masing tanda behawa mereka juga sedang kebingungan.

"apa mungkin aku salah dengar?"

"tidak. Kamu ga salah dengar" jawab arwah dengan mantap.

"darimana kamu tahu?" Hera bertanya.

"dari percakapan mereka kemarin."

"oh... Astaga, aku melupakan hal itu. Iya, lalu apa yang kamu dengar?" yeonjun kembali bersemangat.

"tidak banyak, tapi mereka masih juga membicarakan tentang racun itu, lebih kepada efek yang akan ditimbulkan.

Mereka mengatakan bahwa racun itu tetap harus dikonsumsi oleh ayah mu, dan dalam waktu tertentu, agar hasilnya nanti tidak mencurigakan.

Salah satu dari mereka mengatakan bahwa racun itu bisa memacu kecepatan detak jantung, juga bisa mempersempit pembuluh darah. Jika racun itu terus menerus dikonsumsi, korban akan meninggal dalam diagnosis serangan jantung atau semacam nya.

Jika itu terjadi, tidak ada satu orang pun yang akan mencurigai kematian ayahmu. Semua orang akan mengatakan bahwa ini murni karena penyakit."


Brakk!!!


Yeonjun terlalu marah dan memukul meja dengan keras, sama sekali tidak menyangka bahwa semua nya akan se terencana ini.
Dia menyesali keterlambatan nya untuk mengetahui siasat busuk kedua kakaknya.

" lalu dimana mereka meletakkan racun itu? Jelas jelas tidak ada racun di makanan itu." tanya yeonjun frustasi.

"Bagaimana dengan alat makan?" tanya arwah.

"maksudnya?" Hera kebingungan.

"maksud ku, ada kemungkinan bahwa perantara racun itu tidak melalui makanan atau minuman, bisa juga melalui peralatan makan yang digunakan."

"jadi, kamu berpendapat bahwa ada kemungkinan racun itu justru ada di alat makan? Bukan pada makanan dan minuman nya?"

"ya, bisa jadi begitu. Itulah sebabnya ketika laboratorium meneliti kandungan pada makanan dan minuman yang diambil yeonjun kemarin, semua baik baik saja.
Karena justru racun itu tidak di makanan dan minuman."

OUR STORY- Choi Beomgyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang