26.

95 23 59
                                        

"hyejin? Sudah siap? Kita berangkat sekarang ya?"

Sudah dua hari Hera di rumah yeonjun dan dua hari pula ia tidak meluangkan waktu bersama hyejin, Hera sangat merindukan sosok adik kecilnya.

"okaay, aku sudah siap! Ayo unnie kita berangkat sekarang!"

"unnie minta maaf ya? Kemaein unnie sibuk sekali, jadi tidak bisa menemani hyejin di rumah? Bagaimana kemarin? Apa semua baik baik saja?"

"tenang, semua aman kok. Aku sudah mengerjakan PR ku, aku juga mendapat nilai sempurna di salah satu ulangan ku. Pokoknya semuanya baik baik saja. Tapi," hyejin terdiam sejenak.

"kenapa?" raut muka Hera mendadak cemas.

"unnie, jangan pergi lama lama lagi ya? Hyejin takut di rumah sendiri"

"uwww... Iya sayang. Maaf ya, lain kali unnie janji gak akan ninggalin hyejin sendirian. Okay?"

Hubungan kakak beradik itu tampak sangat hangat meskipun tidak ada ikatan darah diantara keduanya.

"waah mesra nya? Aku boleh ikutan ga nih?" entah darimana arwah tiba tiba saja datang diantara mereka berdua, meski kehadirannya tidak disadari oleh hyejin.

"tck...tutup mulut mu" bisik Hera.

"ishhh... Galak amat. Aku juga mau loh disayang gitu kayak hyejin."

"gak tanya, dan jangan berharap"

"kalau gitu, apa aku harus duluan yang sayang ke kamu? Baru kamu juga sayang ke aku? Hm?" tanpa malu lagi si arwah merangkul pundak Hera, refleks dia menepis tangan arwah dan hal itu membuat hyejin kebingungan.

"unnie ada apa?"

"hah? Oh... Ga papa, tadi ada kecoa terbang makanya unnie tangkis. Hehe" Hera menjawab dengan sedikit gugup, lalu menatap tajam ke arah arwah sambil mengarahkan tangannya ke lehernya sendiri dan memberi isyarat yang mengerikan, namun yang diancam justru tertawa terbahak bahak.

"Hera kalau galak gitu aku jadi makin sayang deh. Cantik bangeeeet..... Hei hyejin, kenalin aku adalah orang yang nantinya akan jadi kakak ipar mu. Ke depannya mari saling mengenal lebih baik"

Kalimat tersebut benar benar membuat Hera kesal sekaligus malu, siapa yang tidak malu diperlakukan seperti itu?

"kamu bener bener cari mati ya?" Hera keceplosan bicara, dan lagi lagi hyejin kebingungan.

"unnie bicara sama siapa? Siapa yang mau mati?"

"Kecoa busuk, dia cari mati. Sudahlah ayo, lupakan saja nanti kita bisa terlambat" Hera menarik tangan hyejin meninggalkan arwah yang masih terbahak bahak.

 Sudahlah ayo, lupakan saja nanti kita bisa terlambat" Hera menarik tangan hyejin meninggalkan arwah yang masih terbahak bahak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"loh, yeonjun oppa!!" hyejin berseru senang. Dia berlari menuju yeonjun dan langsung memeluknya, se akrab itu mereka berdua.

Berbeda dengan hyejin yang sangat antusias bertemu yeonjun, Hera justru makin dibuat kesal karenanya.

OUR STORY- Choi Beomgyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang