47.

83 23 55
                                    

Beomgyu terus berjalan gontai tanpa memperdulikan suhu yang semakin dingin. Air matanya terus mengalir dan sesekali ia mengusap kasar wajah nya, hatinya hancur.

Sosok yang selalu ia anggap adalah pahlawan bagi kehidupan nya, ternyata menyatakan diri sebagai pendosa. Ia sama sekali tidak menyangka bahwa Yuri akan setega itu pada dirinya dan orangtua kandung nya.
Menculik? Menukar bayi? Bukankah itu adalah tindak kriminal? Yuri yang ia kenal sebagai tempatnya berlindung dari hinaan masyarakat, berubah menjadi penjahat ulung dalam semalam.

Lelah berjalan, Beomgyu memilih duduk di bangku pinggir jalan. Matanya kosong menatap ramainya kendaraan yang berlalu lalang di pinggir jalan. Terlalu banyak informasi yang ia dapat malam ini dan ini jauh diluar ekspektasi nya.

Yeonjun yang sedari tadi mengikuti Beomgyu, kini juga memilih untuk duduk di samping nya, pria bernama Beomgyu yang dulu ia kenali sebagai arwah sekaligus teman baiknya, ternyata adalah adik kembar nya.

Hal itu adalah sesuatu yang bahkan tidak pernah terpikir oleh Yeonjun, meski terkadang dia selalu berangan angan memiliki seorang adik yang bisa ia ajak berbagi beban, dan kali ini semua angan angan nya 100 persen telah terwujud dalam waktu yang begitu singkat.

Tidak ada yang berani memulai pembicaraan diantara mereka, suasana canggung tiba tiba menyelimuti keduanya. Jika biasanya tiap kali mereka bertemu selalu saja ada yang dibahas, selalu saja ada yang diperdebatkan, selalu saja bertengkar. Kini masing masing dari mereka mulai memahami bahwa semua yang pernah terjadi diantara mereka adalah sesuatu yang semestinya terjadi pada saudara.

"aku tidak tahu harus berkata apa semua ini rasanya benar benar tidak masuk akal, kamu adik ku? Tapi, harus aku akui, aku sangat senang mendengar nya."

"tidak jauh beda denganku. Ini lebih terasa mustahil bagiku, mana ada orang yang menyangka ini akan terjadi dalam kehidupan ku?"

"tentu tidak satupun. Aku pun begitu, ternyata semesta yang kita tempati ini penuh dengan cara cara tersendiri dalam mengungkap sesuatu." Yeonjun menyetujui perkataan Beomgyu

"aku sampai harus jadi arwah dulu baru bisa bertemu dengan mu, baru bisa mengenali mu. Sekarang, aku jadi pemikiran ku seperti dibuka lebar lebar, tentang makna dibalik ini semua.

Bagaimana diriku yang terus mencari jati diriku, mencari siapa ayahku, mencari dari mana asal usulku? Tentang mengapa aku dipertemukan dengan Hera, mengapa hanya  kamu yang bisa melihatmu meski tidak memiliki cincin itu, tentang pertemanan kita selama ini.

Terlalu panjang untuk diungkap, dan terlalu mustahil untuk diterima akal sehat manusia, tapi inilah yang terjadi diantara kita. Dari semua rentetan kemustahilan yang selalu membuat aku ragu ragu, ternyata semesta menyiapkan jawaban yang sungguh tidak terduga.
Aku jadi semakin menyadari, bahwa manusia itu terlalu picik untuk mengerti betapa luas nya semesta ini."

"aku selalu berharap hadirnya seorang saudara yang benar benar bisa memahami diriku, dan ternyata tuhan bukan tidak mengabulkan nya. Tapi Dia sedang menjaga dirimu untuk ku.

Kita dipertemukan satu sama lain di kondisi yang tidak bisa semua orang percaya, hanya untuk saling mengenal satu sama lain. Bahkan sebelum kita mengetahui hal ini.
Hahahaha... Lucu sekali, aku tidak bisa membayangkan bagaimana aku akan dipanggil hyung oleh mu"

"maaf, kalau bagian yang itu rasanya tetap akan menjadi angan angan. Aku sama sekali tidak tertarik untuk memanggil mu seperti itu"

"haah?!! Apa maksudnya? Jelas jelas kamu adik ku! Bagaimana mungkin kamu tidak memanggil ku dengan sebutan yang semestinya?"

OUR STORY- Choi Beomgyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang