Beberapa hari ini Hera jadi pribadi yang jauh lebih waspada, wajar saja. Dalam keseharian nya ia jadi lebih memperhatikan sekitar, demi menjaga diri dari mata mata yang dipekerjakan oleh Taehee. Beruntung Hera memiliki beomgyu yang masih berwujud arwah, dengan begitu beomgyu dapat dengan lebih leluasa untuk melihat ke arah sekitar dan menandai berapa banyak orang suruhan Taehee yang ada di sekitar Hera.
"mereka payah! Gampang banget ketahuan, penampilan mereka terlalu mencolok. Baju serba hitam, lengkap dengan topi dan masker nya. Kalau begini kan jadi tidak seru!
Kupikir mata mata nya akan sekeren CIA, atau MI6 aishhh.... Ini mah ga lebih kayak novel detektif picisan. Mereka kolot!" gerutu beomgyu.
Hera bersyukur setidaknya dengan kehadiran beomgyu di sisinya kali ini, dia bisa lebih punya kesempatan dalam mengambil celah untuk mencari lokasi bangunan yang ada di video kemarin.
Kembali dengan keberuntungan, Hera memang penyuka film atau novel dengan genre misteri, selain itu berdasarkan pengalaman nya hidup di dunia yang gelap, dia jadi bisa lebih beradaptasi. Tidak mudah merasa takut dan menyerah.
Hera dan beomgyu berulang kali melihat dan memperhatikan detail detail yang ada di video tersebut. Mungkin bagi sebagian orang hal yang mereka perhatikan adalah hal yang sangat sepele, tapi bagi mereka petunjuk sekecil apapun akan sangat membantu pencarian mereka terhadap hyejin.
Tanah yang selalu tampak basah, gedung tua lengkap dengan alat alat berat serupa gilingan besar, begitu banyak tumbuhan liar dan besar yang tumbuh di luar gedung, bahkan corat coret grafiti yang ada disana.
Singkat nya, mereka mendapat satu tempat yang paling mirip dengan kondisi gedung yang ada di video,
Gedung Pabrik Kain. Gedung itu setidaknya sudah 10 tahun tidak beroperasi, bangunan dan alat alatnya ditinggal begitu saja.
Letaknya di tengah hutan dekat dengan desa kecil di Daegu."aku tahu jalan kesana. Daegu adalah kota kelahiran ku" beomgyu mengatakan dengan pasti.
"jadi kapan kita akan kesana?" tanya beomgyu antusias.
"besok ini juga. Tidak perlu lapor polisi. Kita datang sendiri kesana, kau alihkan perhatian orang yang berjaga disana, aku bebaskan hyejin."
"Bagaimana caraku mengalihkan perhatian mereka?"
"entah. Kamu kan hantu, gunakan power mu dong sebagai hantu. Takut takuti saja mereka"
"mereka kan gak bisa lihat aku"
"justru karena mereka ga bisa lihat kamu, makanya buatlah kegaduhan dengan begitu kan sudah pasti mereka akan cari tahu. Kurasa membuat kegaduhan juga merupakan bakat mu"
"nona Son, apakah kau sedang memuji ku? Atau menghina ku?"
"hahaha... Iya maaf, aku hanya bercanda. Tapi aku serius, aku mengandalkan mu untuk yang satu ini. Kamu mau kan?"
"tentu! Kamu bisa percayakan hal itu padaku." beomgyu lagi lagi memeluk Hera, namun belum ada 5 detik Hera langsung melepas pelukan itu dengan buru buru.
"apaan sih? Akhir akhir ini kamu keseringan meluk aku! Jangan cari cari kesempatan dalam kesempitan ya!"
"ehhh kok galaknya kumat lagi? Jangan galak galak nanti hyejin bisa takut sama kamu"
"hyejin ga akan takut. Kalau kamu yang takut baru aku percaya. Dulu kan kamu penakut."
"sekarang sudah tidak, dan semua itu berkat dirimu. Aku sungguh berterima kasih"
"tckk... Sudah sudah. Aku mau tidur. Besok pagi adalah perjalanan yang panjang."
Esok, dia tidak akan berangkat sekolah. Hyejin lebih penting dari sekolahnya. Apalagi mengingat ini sudah hampir seminggu hyejin menghilang.

KAMU SEDANG MEMBACA
OUR STORY- Choi Beomgyu
FanfictionMembantu arwah untuk mendapatkan hidupnya kembali? Bukankah itu mustahil? Siapa yang bisa percaya mitos seperti itu? Namun nyatanya hal itulah yang dihadapi oleh Son Hera. Gadis dengan begitu banyak luka batin yang ia kunci rapat rapat di sebalik pu...