Membantu arwah untuk mendapatkan hidupnya kembali?
Bukankah itu mustahil? Siapa yang bisa percaya mitos seperti itu?
Namun nyatanya hal itulah yang dihadapi oleh Son Hera. Gadis dengan begitu banyak luka batin yang ia kunci rapat rapat di sebalik pu...
Hari yang ditunggu pun tiba, hera bangun awal sekali dan segera bersiap menuju sekolah. Ujian sudah semakin dekat, namun tampaknya selalu saja ada hal yang menjadi rintangan bagi hera untuk fokus pada ujian, kasus hyejin misalnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"beomgyu? Kamu sedang apa?" Hera merasa keheranan ketika melihat beomgyu terduduk lemas seperti itu.
"apa terjadi sesuatu? Katakan padaku" ucapnya penuh khawatir.
"Tidak, tidak apa kok. Cuma tiba tiba aja rasanya ga enak badan"
"kamu capek? Butuh istirahat? Ayo, aku bantu duduk di sofa, jangan di lantai begini"
"aku ga papa kok, udah mendingan. Kamu udah mau berangkat?"
"yakin? Kalau emang ngerasa ga enak badan, istirahat aja dulu. Aku bisa temenin kamu."
"nanti kamu bolos lagi. Ga boleh, nanti kamu bisa ketinggalan pelajaran. Apalagi udah mau ujian kan?"
"iya sih, tapi kalau kamu nya emang ga baik baik aja kondisi nya, juga ga boleh maksa. Kamu harus tidur atau apalah yang penting istirahat"
"ehh... Tapi, maaf maaf nih ya. Emang nya hantu juga bisa sakit?" tanya Hera penasaran.
Yang ditanyai justru tertawa lepas.
"aku mana tahu? Ini juga baru pertama kalinya aku ngerasain kayak gini. Rasanya agak sakit sih"
"Jangan jangan, tubuhmu lagu kenapa napa. Duhh... Buruan gih kamu balik ke tubuhmu"
Beomgyu menggeleng kuat, tidak setuju dengan perkataan Hera.
"isshhh.... Kalau sampai terjadi hal yang buruk gimana? Kamu bisa gawat nanti" Wajah Hera tidak bisa berbohong, dia bahkan sudah mulai menangis.
Melihat hal tersebut justru membuat beomgyu merasa tenang, dia tahu bahwa Hera mengkhawatirkan keadaannya. Beomgyu senang melihat perhatian semacam ini dari Hera, rasanya tetap beda dari ketika ia mendapat perhatian dari ibunya.
Apalagi setelah kejadian terakhir, dia jadi semakin meragukan ketulusan ibunya, dan mulai menaruh curiga pada setiap orang. Tapi beda dengan Hera, dia benar benar bisa merasakan ketulusan yang hera tunjukkan. Perhatian dari Hera seolah sudah menjadi candu baginya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.