38.

84 23 37
                                        

Grepp...

Hera melirik ke tangan kanan nya, beomgyu masih setia menggenggam tangan Hera. Sejak kasus itu beomgyu semakin ekstra dalam menjaga Hera, meski kehadirannya tidak bisa dilihat oleh orang lain.
Jika biasanya beomgyu selalu menunggu di luar kelas, kini dia bahkan ikut duduk di salah satu bangku kosong di kelas agar bisa selalu memperhatikan kondisi Hera.

"jika tidak kuat, genggam tangan ku dan kita akan pergi bersama. Ingat satu hal Hera. Aku tidak akan meninggalkan mu sendirian, kamu memiliki aku sebagai tempat mu meluapkan seluruh emosi mu. Jangan pernah menanggung nya sendirian."

Beomgyu menggenggam tangan Hera erat erat berharap Hera bisa merasa sedikit lebih tenang. Karena dia paham betul, bahwa gadis yang di sisinya saat ini sangat dalam kondisi tidak baik baik saja.

" tenang saja. Aku sudah terlatih untuk menjadi kuat. Tapi terimakasih untuk tawaran mu, nanti jika aku sudah tidak sanggup lagi, aku menantang mu untuk lomba lari lagi. Siap?"

"kapanpun"

Mereka berdua berjalan bersama menuju ke dalam kelas.

"ssssttt.... Lihat tuh. Si Hera yang ga tau malu! Aku ga nyangka loh, dia cuma anak pungut, pernah kerja yang menjijikkan, bahkan sekeluarga nya adalah para pengedar narkoba"

"iya, kok bisa bisa nya dia sesantai itu?! Apa urat malu nya udah putus ya?"

"apalagi sekarang dia udah jadi miskin. Dia ga punya apa apa lagi, sejak harta kekayaan keluarganya disita pemerintah."

"biarin! Itu akibatnya kalau jual barang terlarang. Sekarang Hera udah ga punya apa apa, dia kembali ke asalnya. MISKIN. Hahahaha"

"dulu padahal aku sempat pengin pacaran sama dia, eh tau nya sekarang dia udah 'bekas', dan yang 'pake' ayah tirinya sendiri, untung sih aku ga nembak dia dulu. Kalau dulu aku pacaran sama dia kan, ternyata zonk banget. JIJIK."

"iya, kelihatan nya dia baik baik aja, ternyata dalamnya busuk. Beruntung sekarang mata kita udah kebuka, dia ga sebersih dan sesempurna yang kita pikir. Jangan jangan, dia juga pemakai narkoba? Hihhh serem"

"makanya jauh jauh deh dari Hera. Udahlah asal usulnya ga jelas, keluarga angkat nya gila semua, dah gitu dia sendiri udah ga suci. Amit amit, orang kayak Hera kok masih mau maunya hidup. Keenakan jadi bintang porno kali ya?"

"iyalah jelas. Dia kan juga menikmati hasilnya, kalau dia ga suka. Kenapa ga lapor dari dulu? Kenapa baru ada kasus hyejin ini aja dia baru speak up?"

"nah itu dia. Kalau dasarnya perempuan jalang ya perempuan jalang aja sih. Udah yuk, ke kantin aja. Gerah juga disini lama lama sekelas sama cewek najis"




Hera hanya mengabaikan semua itu, bohong jika Hera mengatakan bahwa dia baik baik saja dengan semua ini. Tapi, ini adalah konsekuensi dari langkah yang ia ambil, dan mau tidak mau, siap tidak siap, Hera harus menerima nya.

Semenjak penangkapan keluarga Son, Hera mengungkap setiap kejahatan yang telah mereka lakukan. Hal tersebut tentu menyita perhatian publik dalam sekejap, saat ini tidak ada satupun televisi atau media pemberitaan yang tidak membahas kasus tersebut.

Tidak hanya sampai di situ, hampir seluruh aset aset perusahaan milik Son bersaudara telah disita, karena ditemukan bukti bukti kecurangan, kejahatan yang tersembunyi dibalik perusahaan mereka. Hal itu mengakibatkan Hera harus meninggalkan rumah nya dan memberhentikan para pekerja dan menjual koleksi mobil mewah nya demi pembiayaan selama persidangan. Persidangan semacam ini ternyata tidak semudah yang ia kira, hingga kini belum juga turun putusan dari hakim.

OUR STORY- Choi Beomgyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang