35.

80 21 36
                                    

"ayah setuju dengan tawaran Hera?"

Yeonjun sedari tadi mendengarkan perbincangan antara Hera dan ayahnya. Kekaguman yeonjun pada Hera sama sekali tidak berkurang, justru bertambah.
Tapi di lain sisi dia juga menyesali fakta bahwa sampai saat ini dia tidak melakukan tindakan apapun demi Hera, dia malu karenanya.

"akan kupikirkan. Menurut mu sendiri?"

"lebih baik kita membantu nya, kita tak perlu membeli semuanya. Aku ingin kita membantu nya."

"kamu gila ya?! Itu urusan nya, apa hubungan nya dengan kita? Kenapa kita juga harus terlibat?"

"ayah lupa? Taehee yang sedang Hera kejar saat ini, adalah orang yang sama dengan yang sudah meracuni ayah melalui tangan jungwoo dan sungwoon hyung.

Tentu kita harus terlibat. Karena mereka, kedua saudara ku juga mendekam di penjara saat ini. Karena mereka, nyawa mu hampir tak tertolong.
Dan karena hera membantu ku dalam kasus ini, dia juga harus menanggung akibatnya.

Apalagi hyejin, dia bahkan masih berusia 8 tahun. Dia tidak terlibat dalam hal apapun mengenai permusuhan diantara kalian, tapi hanya karena hyejin adalah satu satunya yang dicintai Hera, dan Hera menggagalkan rencana mereka.
Mereka berdua ikut kena imbas nya.

Menurut ayah, kita masih tidak ada sangkut pautnya dengan masalah ini? Lalu menurut ayah, siapa yang memulai permusuhan diantara kalian? Karena kebencian kalian satu sama lain, anak yang tidak berdosa ikut menanggung akibatnya!"

Jika sebuah magic itu ada, maka kalimat yeonjun itu adalah buktinya. Tuan Choi terdiam dan tampak merenung apa yang putranya katakan.
Hatinya melunak setelah mendengar pendapat dari putranya.

Dia sendiri tidak mampu membayangkan kondisi nya jika berada di posisi Hera. Menyadari posisi nya sebagai anak angkat tentu bukan hal yang mudah, apalagi jika ia dibesarkan dari keluarga yang buruk.
Mendapat ancaman keselamatan yang berkaitan dengan orang tersayang tentu menjadi beban yang luar biasa berat, tidak semua orang mampu menahan nya.

Tuan Choi juga menyadari bahwa dilihat dari sisi manapun, apa yang dikatakan oleh putra bungsu nya adalah benar, jika saja dia tidak menabur kebencian di masa lalu, jika saja saat itu dia tidak terobsesi untuk mengalahkan perusahaan Son. Mungkin saja detik ini ketiga putra nya bisa tumbuh dengan baik, mungkin saja permusuhan dan dendam semacam ini tidak terjadi, dan berlarut hingga detik ini.
Penyesalan memang selalu datang di akhir, tapi bukan berarti tidak ada jalan untuk merubahnya.

"baiklah. Kita akan bantu Hera untuk mendapat keadilan nya. Kita selamatkan hyejin, baru setelah itu kita bersama sama menghadapi Taehee dan adik adiknya."

Terlalu senang yeonjun akhirnya memeluk sang ayah sambil berulang kali mengucap terimakasih dengan mata yang basah karena air mata haru. Pelukan itu tentu disambut hangat oleh Tuan Choi.

Sudah lama sekali mereka tidak berpelukan layaknya ayah dan anak, dan baru malam itu semua beban terasa lenyap begitu saja. Rasa benci, kesal, marah, tertekan semua benar benar hilang. Keakraban terjalin dengan begitu mudahnya, tidak ada kecanggungan diantara mereka.

Pemandangan mengharukan semacam itu ternyata tertangkap oleh netra Nyonya Choi, dia tersenyum penuh haru, hatinya terasa sejuk dan damai melihat interaksi langka di keluarga ini.

"seandainya saja dia juga ada disini. Lengkap sudah kebahagiaan ku."  batin Nyonya Choi.



--------×××××--------

"kamu yakin dengan kesaksian mu? Jika semua ini tidak seperti yang kamu katakan, ini bisa saja dianggap sebagai tuduhan palsu." polisi itu masih menanyai Hera perihal laporan yang dia buat.

OUR STORY- Choi Beomgyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang