"Hera, besok kalau misal aku kembali ke kehidupan ku. Kamu bakal inget aku gak?"
"ga kebalik tuh pertanyaan nya? Aku yang harus nya tanya begitu."
"kalau aku sih 1000% yakin akan ingat kamu."
"Bagaimana keyakinan mu itu bisa tumbuh begitu kuat? Kan belum terjadi."
"karena dengan keyakinan yang kuat lah kita bisa bertahan sampai saat ini. Aku, kamu, bahkan yeonjun. Kita bisa bertahan di posisi masing masing karena memiliki keyakinan yang kuat.
Yah walaupun tidak dipungkiri sih, keyakinan seperti itu lebih sering padam. Tapi nyadar ga sih? Selalu aja kita dipertemukan dengan momen dimana kita kembali dikuatkan oleh keadaan?"
"aku tahu itu. Rasanya bahkan seperti mimpi bahwa aku masih bisa bertahan sampai detik ini.
Waktu itu aku selalu berpikir bahwa ini adalah hari terakhir ku, tapi nyata nya semesta ini masih menguatkan kedua kaki ku untuk tetap berjalan.
Bahkan seiring waktu, rasanya tidak hanya kaki ku saja yang dikuatkan, bahu ku, batin ku. Semua terasa semakin kuat dari sebelumnya, hal ini lah yang patut kita apresiasi sendiri. Kita sama sama sudah melalui semuanya dan dipaksa kuat oleh keadaan, jadi rugi rasanya kalau kita menyerah di tengah jalan."
"tapi, kamu juga harus ingat. Bahwa mau sekuat apapun, kita ini cuma manusia biasa. Pasti selalu ada saat kita benar benar terpuruk dan ga tahu jalan mana yang harus ditempuh.
Karena itu, sangat penting bagi kita untuk memiliki seseorang yang bisa bersama kita, bahkan untuk saat saat terburuk. Orang itulah yang akan menjadi pemandu bagi kita dalam menyelesaikan masalah, tidak hanya pemandu melainkan support system, penguat bagi kita."
"kenapa kamu jadi bicara se serius ini?"
"karena aku mau kamu jadi pemandu ku, sekaligus penguat bagiku."
Hera diam, dia kembali menatap lampu lampu kota seoul yang sudah mulai menyala ketika senja sudah mulai menjelma.
"aku tidak bisa menjanjikan itu. Kamu tahu persis bahwa aku sendiri tidak sekuat itu."
"aku yakin kamu bisa. Toh selama ini aku selalu dikuatkan oleh mu, bahkan dengan cara yang tidak kamu sadari."
"ketika aku hidup nanti, aku memohon pada mu. Temani aku ya? Mengungkap semua rahasia yang belum kuketahui sendirian itu terasa menakutkan. Aku tidak bisa sendiri, aku butuh teman, dan aku ingin ditemani Hera."
Ujar beomgyu sambil menggenggam tangan Hera."kamu mau kan? Menemani aku?" tanya nya sekali lagi.
Hera hanya mengangguk dan segera menyudahi kegiatan mereka.
"aku masih ada urusan dengan Tuan Choi. Ayo, jangan sampai terlambat."
-------×××××-------
"kamu yakin? Yeonjun, kamu tidak sedang berbohong kan?"
"tentu. Ayahku setuju untuk membantu kasus ini. Lagipula, apa yang dilakukan oleh paman tiri mu itu juga merugikan keluarga kami. Anggap aja simbiosis kali ini benar benar saling menguntungkan."
"kenapa bisa berubah pikiran secepat itu?" beomgyu keheranan.
"hati manusia itu mudah sekali berubah. Sekarang benci, besok sudah cinta. Sekarang cinta besok sudah benci.
Yang susah berubah dari manusia itu adalah ego nya. Baik ayahku maupun Son bersaudara mereka sama sama memiliki ego yang tinggi, dan hal itu adalah bagian yang paling susah untuk dikendalikan.""ohh iya, by the way kalian darimana? Hari ini kok ga ke sekolah?" tanya yeonjun pura pura.
"ah? Itu, ki-kita..."
"kencan" jawab beomgyu enteng sambil merangkul Hera kuat.
Beomgyu mengangkat tangan kanan nya dan mengajak yeonjun berjabat tangan,
"namaku Choi Beomgyu. Salam kenal."
"Choi Beomgyu?
Kamu udah ingat namamu?" tanya yeonjun setelah nge bug beberapa detik.
"iya! Itu namaku. Itu juga nama pacar nya Hera, jadi mohon diingat ya"
DUK!!!!
"Arghhh.... Duh sakit Hera!!! Kenceng banget nyikut nya"
"mau tambah lagi? Teruskan saja halu mu, biar ku tambah pukulan nya"
"kan itu kenyataan, kenapa dibilang halu?"
"kenyataan dari Belanda? Tidak ada kamus dalam hidupku berpacaran dengan hantu ya! Aku kasih mau hidup normal"
"isshh.... Nanti kan aku juga hidup"
"kan masih nanti. Sekarang belum kejadian"
"jadi kalau dia udah hidup kamu mau jadi pacarnya?" tanya yeonjun.
"mungkin kalau dia hidup dan aku masih di sekitar nya, itu lebih cocok disebut baby sitter daripada pacar.
Beomgyu mah ga pacarable."Jawaban seperti itu membuat ketiganya tertawa bersama, dan saling melempar candaan satu sama lain. Meski yeonjun tidak seaktif biasanya.
--------×××××-------
Satu bulan telah berlalu, meski rintangan yang di hadapi tidak semudah yang dibayangkan. Yeonjun dan beomgyu selalu hadir di saat saat terpenting dalam pencarian hyejin.
Berita hilang nya hyejin telah Hera sebar ke hampir seluruh penjuru negeri ginseng tersebut. Foto foto hyejin bisa dilihat dihampir setiap media yang ada, entah itu koran, majalah, televisi, bahkan brosur brosur yang ditempel hampir di setiap ujung jalan.
Tidak hanya itu, foto dan ciri ciri pelaku juga telah hera sebarkan. Dengan bantuan dari polisi, Hera dan kedua temannya bisa lebih cepat mendapat informasi mengenai Taehee.
Bantuan dari masyarakat yang simpati pada hyejin juga sangatlah membantu, ratusan masyarakat dari berbagai kota ikut hadir secara sukarela juga dikerahkan dalam upaya pencarian hyejin.
Singkat kata, kasus hyejin benar benar menyita perhatian publik, bahkan pemerintah setempat.Hingga akhirnya, setelah satu bulan berlalu. Son Hyejin BERHASIL ditemukan. Pelakunya pun BERHASIL ditangkap.
Son Taehee, Son Gikwang, Son Taejin, Son Taekwon mereka semua telah diserahkan kepada pihak yang berwenang.Kondisi hyejin tentu tidak bisa dikatakan baik baik saja. Kondisi nya kurus kering, sama sekali tidak terurus. Dia mengalami penurunan kemampuan melihat, hampir separuh dari saraf otak nya terganggu yang menyebabkan nya sedikit mengalami gangguan mental.
Kondisi nya parah. Tapi dia masih selamat. Hera menangis terharu dan sedih ketika melihat keadaan hyejin saat itu.
Dengan sigap para dokter juga perawat yang bertugas langsung membawa hyejin ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif."kali ini, aku benar benar akan membuat perhitungan dengan keluarga Son itu. Mereka harus membayar setiap apa yang sudah mereka lakukan!"
Ucap Hera sambil mempersiapkan diri menemui jaksa penuntut.Perjuangan Hera belum selesai.
Persidangan baru akan dimulai, dan proses pemulihan hyejin tentu tidak bisa memakan waktu singkat, belum lagi dengan pengalihan hak asuh. Semua butuh proses dan tidak ada yang tahu seperti apa semesta memberi jawaban atas semua persoalan ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
OUR STORY- Choi Beomgyu
FanfictionMembantu arwah untuk mendapatkan hidupnya kembali? Bukankah itu mustahil? Siapa yang bisa percaya mitos seperti itu? Namun nyatanya hal itulah yang dihadapi oleh Son Hera. Gadis dengan begitu banyak luka batin yang ia kunci rapat rapat di sebalik pu...