Ditemani senja dengan udara yang cukup dingin Hera masih sibuk mengerjakan soal soal kimia, setelah seharian disibukkan dengan berbagai kejadian yang melelahkan.Siang tadi ketika baru sekitar satu jam Hera tertidur, dia dibangunkan secara mendadak oleh yeonjun dan arwah. Pusing nya bukan main, tapi hal yang dibicarakan mereka jauh lebih memusingkan nya.
"pelayan itu benar benar keterlaluan. Dia yang mengoleskan racun itu di mangkuk nasi."
"Tidak hanya itu, tadi kita lihat sungwoon hyung meminta pelayan itu untuk mengoleskan racun itu di sendok, saat makan malam nanti"
"benar, aku dan arwah akhirnya berhasil mencuri racun yang dipegang oleh si pelayan. Benar benar kurang ajar!"
"lalu apa rencana kalian?"
"hei arwah, biasanya kamu penuh dengan ide ide. Ayo katakan ide mu"
"Satu botol racun ini saja tidak cukup. Harus ada bukti penguat bahwa memang pelayan ini mendapatkan racun ini dari kakakmu."
"caranya?"
"kapan kakak mu tidak ada rumah ini? Kita periksa kamar mereka. Ambil segala sesuatu yang bisa jadi bukti."
"mungkin mereka akan keluar malam ini. Tapi akut tidak bisa memastikan berapa lama mereka akan pergi."
"itu bukan masalah. Satu lagi, kusarankan kamu gunakan sarung tangan atau apapun yang bisa mencegah sidik jarimu terlacak"
"pastikan kalian tidak melewatkan satu detail pun, botol racun ini biar aku yang bawa. Lalu mengenai pelayan itu, dia pasti akan kebingungan mencari botol tersebut, akan ada kemungkinan ia akan meminta racun lagi. Sebelum semua itu terjadi, untuk sementara waktu bagaimana kalau yeonjun yang menyiapkan peralatan makan? Setidaknya kita tidak perlu khawatir tentang racun itu."
" aku setuju dengan usul Hera. Tapi jika begitu, kita tidak punya waktu lama lagi. Secepatnya kita harus cari bukti lain dan melaporkan nya ke polisi. Kamu siap yeonjun?"
" mau tidak mau, yang lebih aku khawatir kan adalah ayah ibuku, kedua kakak ku adalah kebanggaan mereka. Mereka pasti tidak akan mudah percaya untuk yang satu ini. "
" jangankan orang tuamu, kita bahkan masih belum bisa percaya ini. Tapi ini faktanya, dan semakin cepat terungkap semakin besar kesempatan ayahmu untuk selamat."
"hera, dan kau arwah... Haishhh... Segeralah ingat nama mu agar aku bisa memanggilmu dengan wajar.
Aku,... Terima kasih untuk bantuan kalian.""aishhh... Kapan aku bisa fokus kalau begini caranya? Kepalaku sakit." Hera menutup buku paket nya dan merebahkan dirinya di kasur.
"cincin, arwah, yeonjun, hyejin, dan keparat keparat itu.... Ohh semoga tuhan memberiku umur panjang agar bisa menuntaskan segala nya dan mati dalam damai."
Baru saja berhenti bermonolog, Hera kembali teringat akan mimpi kemarin malam, dan suara misterius yang terasa begitu jelas di telinga nya.
"kembalikan putra ku!! Dia anak ku!! Tolong kembalikan!"
"yang kemarin malam itu apa? Aku belum pernah mendengar suara itu sebelumnya? Mengembalikan anak? Sejak kapan aku mengambil anak nya?"
"astaga!! Apa mungkin itu? Adalah ibu dari arwah?"
Hera langsung terduduk dan membuka kembali buku catatan nya, dia menambahkan fakta mengenai arwah.Hera merasa yakin, bahwa suara yang kemarin terdengar olehnya, bukan hanya sekedar mimpi belaka.
Ada maksud dibaliknya."fakta selanjutnya adalah,
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR STORY- Choi Beomgyu
FanfictionMembantu arwah untuk mendapatkan hidupnya kembali? Bukankah itu mustahil? Siapa yang bisa percaya mitos seperti itu? Namun nyatanya hal itulah yang dihadapi oleh Son Hera. Gadis dengan begitu banyak luka batin yang ia kunci rapat rapat di sebalik pu...