"huh.. Mengecewakan. Kenapa bisa aku berteman dengan orang seperti mu? Apa kau bahkan tak punya malu hah?! Kalau aku jadi kamu sih udah dari lama aku bunuh diri"
"iya, sial betul nasibku ini, harus menggantungkan hidup pada gadis jalang sepertinya. Dunia ini gak adil"
"inilah akibat nya, kamu tidak mendengarkan kami. Lihat apa yang terjadi sekarang?!! Bukan nya bekerja sama, kau justru menjebak kami, sekarang kami bisa pastikan untuk menyeret mu membusuk di penjara bersama kami. Hahaha"
"jauh jauh dari anak kami. Jangan nodai anak kami dengan dosa dosa mu. Aissh... Bahkan untuk menyebut namamu saja terasa begitu menjijikkan."
.
.
.
.
.
.
."kembalikan putra ku!! Dia anak ku!! Tolong kembalikan!"
Hera terbangun dari tidur nya, jantung nya berdetak sangat kencang. Rasanya sesak sekali, nafasnya menderu tidak karuan, AC kamar sudah dinyalakan tapi nyatanya Hera berkeringat hebat.
Hera mengaduh, kepalanya terasa begitu sakit. Berat sekali rasanya, dia mencoba untuk mencari air untuk menenangkan dirinya, namun sebelum ia bahkan mencapai pintu kamar Hera terjatuh, dia tidak sadarkan diri.
-------×××××-------
"anda lihat sendiri kan? Apa yang kita lihat benar kan tuan guru? Putra ku ada bersama nya. Cincin itu, cincin itu juga milikku. Aku tak mengerti bagaimana bisa ia mendapatkan cincin itu?"
Puluhan kilometer jauhnya dari kota Seoul. Seorang ibu paruh baya kembali mendatangi orang yang ia panggil tuan guru.
Usahanya kali ini sedikit membuahkan hasil.Meski tidak bisa berbicara langsung dengan gadis itu, tapi hanya dengan melihat cincin yang ada di jari tengahnya, sang ibu bisa langsung mengenali bahwa cincin itu miliknya.
Cincin yang hingga saat ini masih hilang beserta dengan kesadaran putra nya."aku yakin, jika cincin itu ada di dia, pasti anak ku beomgyu juga ada di sekitarnya. Roh nya ada disana. Anda harus melakukan sesuatu, apa kita perlu menjemputnya dan membawanya kembali pada tubuhnya?."
"tidak semudah itu. Semua harus ada kerelaan dari dua belah pihak."
"maksudnya? Gadis itu tidak punya hak untuk menahan putraku." terdengar suara ibu itu tidak terima.
"tapi cincin itu telah mengikat mereka berdua. Cincin sendiri sudah bermakna mengikat. Maka takdir mereka pun juga sudah terikat satu sama lain. Entah hal macam apa yang sedang mereka hadapi saat ini, yang jelas aku bisa merasakan bahwa putramu sendiri lah yang belum rela untuk kembali"
"Bagaimana mungkin. Dia pasti merindukan ku. Aku ibunya."
"iya, tapi dilihat dari aura nya, ketika aku mencoba memanggilnya. Terlihat ada aura penolakan, dan itu kuat."
"bisa tolong jelaskan, bagaimana mungkin beomgyu ku menolak kembali pada ibu nya?"
"jawabannya ada pada diri anda. Mungkin terjadi sesuatu yang begitu besar hingga mempengaruhi psikis nya, sebelum dia kehilangan kesadarannya. Hal itu juga bisa merupakan salah satu penyebab dia menolak panggilan ku.
Bisa jadi juga, dia tertarik dan merasa nyaman dengan keterikatan nya dengan Sang gadis. Tidak ada yang tahu pasti alasan nya." terang sang tuan guru panjang lebar.

KAMU SEDANG MEMBACA
OUR STORY- Choi Beomgyu
FanfictionMembantu arwah untuk mendapatkan hidupnya kembali? Bukankah itu mustahil? Siapa yang bisa percaya mitos seperti itu? Namun nyatanya hal itulah yang dihadapi oleh Son Hera. Gadis dengan begitu banyak luka batin yang ia kunci rapat rapat di sebalik pu...