Hari ini semua terasa berbeda. Tidak ada lagi Hera yang galak, mudah emosi, jutek.
Yang ada sekarang hanya Hera yang pendiam, banyak melamun, tidak fokus pelajaran bahkan sampai beberapa kali dihukum oleh guru kelas.Segala cara sudah dilakukan oleh arwah dan yeonjun demi mengembalikan Hera yang mereka kenal. Namun semakin mereka mencoba semakin Hera menutup diri nya, menjauhkan diri sejauh jauh nya dari mereka berdua.
"Hera. Ada apa dengan mu? Semua orang pasti punya masalah, tapi bisakah kamu bersikap lebih dewasa dan fokus pada pelajaran kali ini?! Ini sudah kali ketiga saya melihatmu melamun! Sekali lagi saya lihat kamu melamun, kamu tahu hukuman nya"
Teguran semacam itu hanya membuat Hera merasa semakin terpojok kan.
'bersikap lebih dewasa ya?'
Yeonjun mencuri pandang ke arah Hera yang kali ini tidak duduk se meja dengan nya. Hera benar benar menjauhi yeonjun kali ini.
Bukan.
Bukan karena benci, tapi Hera sedang mempersiapkan diri untuk tidak lagi merasa memiliki keterikatan dengan pihak mana pun.Sejak dulu, Hera selalu berpegang teguh pada prinsipnya.
Kalau tak ingin merasakan sakitnya kehilangan, maka jangan pernah merasa memiliki, apapun itu bentuknya.Dan Hera merutuki kelalaian nya dalam berprinsip kali ini. Tiga bulan singkat ini mampu membuat Hera terkena dengan segala ikatan semu di matanya.
Pertemuan nya dengan Sang arwah yang sama sekali tidak ia duga, kisah nya dengan yeonjun yang baru saja dimulai, terdapat begitu banyak kesamaan diantara Hera dan kedua teman barunya mampu membuat Hera merasakan bahwa mungkin saja ini adalah waktunya memiliki 'rumah'.
Sampai akhirnya dunia yang sempit ini kembali menarik Hera jatuh ke dalam realita pahit kehidupan nya.
Hera kembali disadarkan akan siapa dirinya? Darimana asalnya? Bagaimana kisah hidupnya?Bagian yang terpenting adalah,
Adakah yang bersedia berbagi kisah dengan nya?"Hera, Hera?" sebuah suara membuyarkan lamunan nya.
Hera menoleh, kedua teman dekat nya sudah menunggu."ayo ke atas" tanpa basa basi, yeonjun langsung menarik pergelangan tangan Hera dan membawa nya ke rooftop sekolah, tempat biasanya mereka bermain.
Meski dengan segala penolakan yang diajukan oleh Hera, yeonjun sama sekali tidak peduli. Dia menulikan telinganya, dan tetap bersikeras membawanya ke rooftop.
Sementara sang arwah hanya diam mengikuti kedua teman nya, sambil terus memperhatikan Hera.'seandainya ada yang bisa kulakukan untuk Hera. Aku ini memang payah' gerutu nya dalam hati.
"Hera, ayo kita latihan dance lagi. Sudah berapa hari kita tidak latihan, hm?"
"aku tidak merasa butuh untuk melakukan apapun. Jadi silakan lakukan sendiri"
"eitss no no no.... Sudah capek capek naik tangga, ga mungkin langsung turun gitu aja. Kalau begitu rekam video tari ku dengan baik ya!"
"kenapa harus aku?"
"karena kamu sedang sedih. Aku biasanya kalau lagi sedih pasti pergi ke ruang latihan. Disana aku membuang rasa stres ku, dan itu selalu berhasil. Jadi berdasarkan pengalaman ku, kamu juga harus coba. Pasti berhasil" yeonjun dengan segudang rasa percaya diri nya sudah kembali.

KAMU SEDANG MEMBACA
OUR STORY- Choi Beomgyu
FanfictionMembantu arwah untuk mendapatkan hidupnya kembali? Bukankah itu mustahil? Siapa yang bisa percaya mitos seperti itu? Namun nyatanya hal itulah yang dihadapi oleh Son Hera. Gadis dengan begitu banyak luka batin yang ia kunci rapat rapat di sebalik pu...