DELAPAN

520 55 10
                                    

"Eh Woo, kok mata lo merah gitu? Lo habis nangis? Apa Prof Jaehyun marah sama lo?"

Mark menegur temannya yang baru aja mendudukkan pantatnya di samping dirinya dan Haechan itu. Benar, mata dan hidung gadis itu terliat sedikit memerah.

"Wah, bener nih Prof Jaehyun marah marah sama lo? Waduh waduh harus dikasih pelajaran nih udah bikin bestie gue nangis"

"Gak ah, Prof Jaehyun itu cuma nasihat sama gue aja. Dia mau gue serius aja dalem matkulnya. Itu hal yang bagus kan?"

Mark dan Haechan saling memandang satu sama lain.

"Woo, apa kepala lo terbentur di mana mana pagi ini? Lo masih waras kan?"

"Emangnya kenapa sama gue?"

"Sejak kapan lo denger sama nasihat dosen kek gini? Biasanya lo itu sering ngebantah apa aja omongan mereka kan?"

"Wah, jangan bilang lo udah suka toh sama Prof Jaehyun itu?"

Jungwoo mengeplak kedua dua kepala sahabatnya.

"Kalian ngomong apa sih? Emangnya salah kalo gue mau berubah gitu? Gue mau berhijrah"

Keduanya tertawa keras mendengar omongan tidak masuk akal Jungwoo itu. Gadis seperti Jungwoo mau hijrah?

"Lo? Mau hijrah Woo? Paling lama cuman satu hari doang. Besoknya kek setan lagi"

"Lo berdua itu bukannya malah mau memberi kata kata semangat buat gue, malah meledekin gue. Anjing bener. Yang setan toh malah kalian"

Jungwoo males mau meladani kedua temannya itu lagi. Dirinya bangkit untuk membeli sosis keju kegemarannya.

"Eh Woo, mau beli sosis keju ya? Sekalian beliin buat gue! Maunya dua ya?!"

"Beli aja sendiri lo!"



Saat dirinya telah selesai membeli sosis kesukaannya itu, dan ingin kembali ke meja teman temannya berada, seseorang yang sangat tak ingin dirinya liat sedang berdiri menatapnya dari atas dan bawah, menghalangi laluannya.

"Gimana session lo sama Prof Jaehyun tadi? Pasti dimarah habis habisan ya sama dia? Kasian sekali"

Jungwoo hanya memandang gadis itu tak berminat dan memakan sosis di tangannya.

"Wajah aja cantik, tapi otaknya minus"

"Trus, dibanding sama lo, gue pikir hanya wajah yang minus, malah akhlak juga"

Jungwoo tersenyum mengejek dan mengunyah sosis di hadapan gadis itu.

"Kurang ajar"

Hari yang maju ke depan ingin menarik Jungwoo segera ditahan oleh kedua temannya yang berada di samping.

"Hari, udah Hari, gak usah bikin ribut di sini. Lo gak malu apa diliatin tuh sama orang orang di cafe"

Salah seorang teman Hari berbisik ke arahnya. Hari segera membenarkan kembali kaosnya yang sedikit berantakan setelah di tarik oleh teman temannya tadi.

"Lo beruntung gak gue jambak jambak rambut lo hari ini"

"Lo pikir gue takut? Sekali lo jambak rambut gue, gue pastiin rambut lo bakalan gak tumbuh lagi setelah itu"

Jungwoo merempuh pundak itu sedikit keras dan berjalan kembali menghampiri meja teman temannya. Emangnya gadis itu pikir dia siapa mau bermain main dengan Kim Jungwoo?














Udah seminggu Jaehyun menjadi dosennya dan hari ini adalah hari yang Jungwoo rasa paling menyebalkan dengan sikap pacarnya ini. Di dalam classnya tadi, laki laki itu tak habis habis memuji si gadis uler itu karna sering kali menjawab semua pertanyaannya dengan tepat.

MAS SUAMI | JAEWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang