SEMBILAN

532 54 11
                                    

Jungwoo mengangguk dan tersenyum lebar saat sang photographer memuji dirinya yang sememangnya handal dalam berposing berbagai gaya. Setelah pemotretannya bersama jenama Cartier selesai, Jungwoo kembali ke ruangan tata rias untuk menghantar pesanan kepada sang pacar tercinta.

Jungwoo sedikit kecewa saat Jaehyun memberitahu tidak dapat menjemputnya di lokasi dirinya berada kini. Namun Jungwoo tak ambil hati karna ia tahu pasti calon suaminya itu sibuk dengan urusan kampus serta persiapan pernikahan mereka yang hanya tinggal beberapa hari lagi.

Saat dirinya memberesin tas kecilnya, seseorang masuk ke ruangan itu dan berdiri di hadapan pintu ruangan itu serta menguncinya.

Jungwoo yang kaget saat mendengar bunyi pintu ruangan itu dikunci segera menoleh untuk meliat siapa pelakunya.

Dirinya memutar bola matanya dan menatap laki laki itu malas.

"Kamu mau apa lagi sih Taeyong?"

Mantannya itu tersenyum miring seraya berjalan mendekati gadis itu dan duduk di atas meja di mana segala barang makeup yang digunakan untuk menata wajah Jungwoo tadi diletakkan.

"Aku hanya rindu sama kamu Jungwoo. Apa kamu tak merindukan aku sayang?"

Jungwoo bangkit dan menunjukkan jari telunjuknya ke wajah yang sangat tak ingin dirinya liat itu.

"Denger ya, kamu gak punya hak lagi buat manggil aku Jungwoo. Kamu bukan siapa siapa lagi di hidup aku. Dan jangan sesekali memanggil aku dengan panggilan "sayang" itu lagi. Aku muak. Seberapa banyak sayang yang kamu punya selama ini?"

"Ah, Irisku makin galak ya? Apa calon suamimu yang mengajari mu bersikap seperti ini? Di mana Iris yang penurut dan sopan santun itu hum?"

Taeyong mencoba untuk menyentuh dagu Jungwoo namun segera ditepis oleh gadis cantik itu.

"Jangan berani berani kamu nyentuh aku lagi. Atau akan ku lapori atas dasar sexual harassment"

"Oh wow, law student hum? Apa calon suami brengsek mu juga yang mengajari semua ini? Aku denger denger dia juga seorang lawyer bukan?"

"Aku kasi peringatan sama kamu ya, jauhi Jaehyun. Sedikit aja kamu nyentuh dia, hidup kamu gak akan bakal tenang setelah ini" Jungwoo menatap nyalang mantannya itu dan berniat ingin keluar dari ruangan itu.

Awh!

Taeyong mencengkam erat pergelangan tangan Jungwoo dan menolak tubuhnya sehingga membentur ke dinding.

"Kamu mau apain sama aku hum? Kamu pikir aku takut sama ancaman mu itu sayang? Semakin kamu perhatian sama dia, semakin besar keinginan aku buat nyakitin si Jaehyun itu"

"Lepasin aku brengsek!"

Jungwoo meronta dalam cengkaman Taeyong.

"Diam! Kamu mau staff staff di luar sana mendengar jeritanmu? Kalo kita tertangkap, pasti namamu semakin memburuk. Kamu yang bakal dipandang jahat, bukan aku Jungwoo. Berita tentang dirimu seorang penggoda udah tersebar luas bukan?"

"Gila! Lepasin aku Taeyong! Kamu mau apa lagi sih?"

"Aku mau kamu! Ayo kita balikan, tinggalkan pacar bodohmu itu!"

"Mimpi aja kamu sana! Aku gak akan tinggalin Jaehyun!"

Taeyong yang tersulut emosi semakin mencengkam erat kedua tangan itu di sisi kepala gadis itu dan menyerang bibirnya dengan ganas.

Ah!

Laki laki itu mencumbui bibir ranum milik Jungwoo dengan paksa dan menggigitnya sehingga berdarah.

MAS SUAMI | JAEWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang