Hari yang paling ditunggu tunggu oleh kedua pasangan kekasih itu telah tiba. Baik Jaehyun mahupun Jungwoo, senyuman lebar terserlah terpatri di kedua dua wajah tersebut.
Baru sahaja beberapa minit yang lalu, kedua pengantin itu telah disatukan oleh sang pendeta dan kini telah sah bergelar sepasang suami dan istri. Ciuman yang dikongsi bersama juga terasa sangat tulus dan penuh dengan rasa cinta, tidak seperti ciuman mereka sebelumnya.
Jungwoo terlebihnya, sama sekali masih tidak percaya kalo dirinya udah bergelar seorang istri kepada suaminya, Jeong Jaehyun itu. Dan dengan itu juga, marganya sekarang telah berubah menjadi Jeong Jungwoo. Senang? Tentu sahaja. Siapa sahaja yang tidak bahagia menyandang title istri kepada laki laki yang sangat dirimu cintai bukan?
Siapa sangka pertemuan tanpa sengaja dan singkat dirinya dengan sang suami telah membawa keduanya sehingga ke jinjang pelamin. Pipi Jungwoo terasa ingin cramp akibat terlalu banyak tersenyum di hari itu.
Pernikahan dirinya dan Jaehyun walau terliat begitu simple, namun dekorasi di tepian private beach yang disewa khas itu terliat cukup mewah. Hanya saja tetamunya yang tidak terlalu ramai. Cuma saudara mara terdekat, Haechan dan Mark yang merupakan sahabat baiknya serta Hyunjae, adek iparnya dan keluarga angkat Jaehyun sahaja yang hadir di hari itu. Walau tidak terlalu ramai, namun sejujurnya pernikahan sebegini yang diinginkan oleh Jungwoo. Tanpa pihak media dan tetamu tetamu yang terlalu ramai. Cukup hanya ada Jaehyun sahaja, Jungwoo sudah terlalu bahagia.
Begitu juga dengan Jaehyun, lesung pipinya seakan akan ingin menembusi wajah tampan itu karna sembari tadi senyuman yang dilontarkan tak pernah lekang dari bibir tipis itu.
Tangan yang menggandeng lengan istrinya semakin dieratkan, membawa tubuh kurus itu merapat ke tubuhnya seolah tak ingin sang istri berjauhan walau hanya satu senti darinya.
"Hei, si pengantin baru, ayo sekarang udah saatnya kalian memotong cake. Pelukannya nanti nanti aja di kamar"
Panggil orangtua angkat Jaehyun kepada keduanya saat meliat putra dan menantunya itu masih berpelukan setelah keduanya melakukan ciuman setelah telah sah disatukan sebentar tadi.
Kedua manusia itu tertawa pelan dan berjalan pelan menuju ke meja yang telah dihias cantik dengan cake tiga tingkat bernuansa putih pilihan Jungwoo.
Jaehyun berdiri di belakang tubuh istrinya, satu tangannya memeluk pinggang ramping itu manakala satu lagi memegang tangan Jungwoo yang memegang pisau untuk memotong cake itu.
Keduanya bergantian menyuapi cake di bibir masing masing. Jaehyun dengan nakalnya mencium sudut bibir itu saat noda cream terliat menempel di sudut bibir istrinya. Tindakannya itu mendapat sorakan yang seolah olah mengusik keduanya. Namun tidak dengan para para jomblo yang berdiri di sana. Siapa lagi kalo bukan kembaran Jaehyun, Hyunjae dan kedua teman Jungwoo itu.
"Ya elah, kalo mau bersweet sweet itu bukan di sini tempatnya woi! Walau tidak rame orang, tapi tetap masih ada kita yang lagi jomblo ini"
Hyunjae melayangkan protes ketidakpuasaan hatinya itu yang hanya dibalas dengan jeliran lidah dari sang kakak ipar.
Kedua mempelai itu seterusnya berjalan menuju ke arah tepian pantai untuk berfoto dengan tetamu tetamu yang hadir.
"Kamu bener bener cantik Jungwoo, pantes aja Jaehyun itu suka banget sama kamu sayang. Saat berada di Amerika juga, setiap photoshoot kamu, Jaehyun gak pernah absen untuk membeli magazine yang punya fotomu sebagai covernya walau harganya sedikit mahal!"
"Ma~"
Jungwoo tertawa saat meliat bagaimana Jaehyun merengek malu saat digoda oleh ibu angkatnya itu. Iya, Jaehyun dibesarkan oleh kedua orangtua angkatnya setelah kematian kedua orang tuanya dalam satu kejadian yang tak bisa Jaehyun lupakan saat dirinya berada di Amerika. Jaehyun dan Hyunjae hanya punya paman mereka sahaja setelah orangtua mereka meninggal, namun sayangnya paman mereka tak bisa hadir di hari pernikahannya hari ini karna punya urusan di Amerika.
"Jaehyun, jagain menantu mama baik baik oke? Awas aja kalo kamu apa apain menantu mama ini. Jungwoo, nanti holiday, ajak Jaehyun ke Amerika oke? Maaf mama sama papa gak bisa lama lama di sini karna kita masih punya kerjaan di sana"
"Iya gapapa Mama. Makasih karna Mama sama Papa udah repot repot pulang dari Amerika buat ngehadiri pernikahan kita. Kapan kapan Jungwoo sama Mas Jaehyun ke Amerika buat jenguk Mama sama Papa ya?"
Jungwoo memeluk kedua orangtua angkat Jaehyun yang ingin cepat cepat pulang ke Amerika karna punya urusan bisnis mereka di sana. Walau baru aja pulang dua hari yang lalu, namun itu sudah cukup lama bagi mereka yang berkecimpung dalam bidang bisnis.
"Mas, Mama sama Papa baik banget ya? Kamu itu beruntung banget punya mereka yang merawatmu sehingga kamu tumbuh begitu baik. Tapi kok aku liat Hyunjae gak terlalu rapat ya sama mereka?"
Jaehyun menyelipkan helaian rambut Jungwoo yang ditiup oleh angin pantai ke belakang telinganya dan mengelus pipi itu lembut.
"Itu karna Hyunjae dibesarkan oleh paman kita setelah orangtua kita meninggal. Sementara aku diadopsi oleh orangtua angkat ku. Iya, mereka baik banget sama aku. Semua kebutuhan aku diberikan oleh mereka. Mereka merawat aku seperti putra mereka sendiri"
"Aku jadi kangen sama Mommy aku... kalo Mommy masih ada, pasti Mommy senang liat putrinya ini udah menjadi istri seorang Jeong Jaehyun. Sayangnya, Mommy gak sempat liat semua ini"
Ada raut kesedihan di dalam tuturan Jungwoo itu. Walau tidak kehilangan orangtua sekaligus seperti Jaehyun, namun kehilangan Mommynya itu sangat membekas di hati Jungwoo.
Jaehyun mencium kedua kelopak mata itu sekilas dan memeluk istrinya erat.
"Iya, Mommy pasti senang liat kamu sekarang. Walau Mommy udah gak ada di dunia ini, aku yakin pasti Mommy sedang meliat kita dari atas. Kamu jangan sedih lagi ya sayang? Kamu udah punya aku kan? Aku janji bakal ngasih sepenuh kasih sayang aku buat kamu, oke?"
"Tapi kasih sayang dari kamu itu, kasih sayang seorang suami. Bukan kasih sayang seorang ibu"
"Kalo kamu aja jadi ibunya gimana? Mau gak?"
"Ih, mesum! Kita baru nikah mas! Lagian aku masih kuliah tau!"
Jungwoo melepaskan pelukan itu dan memukul pelan dada Jaehyun, merasa sedikit sebal. I-iya, Jungwoo juga mau sih punya anak, tapi gak sekarang juga sih.
"Kkkk aku bercanda aja kok sayang. Aku nurut kamu aja. Kan yang hamil itu kamu, bukan aku"
"Ih mas!"
"Kkkk tapi bener kan? Oke, oke, aku minta maaf. Soal anak, kita pikirin nanti nanti aja ya? Sekarang kita enjoy terlebih dahulu masa masa berdua kita oke? Aku gak mau berkongsi kamu lagi dengan anak anak kita. Aku mau kamu untuk aku aja sekarang ini"
"Bicara soal itu, kaki aku terasa pegal deh. Pengen ke kamar rasanya. Hehe. Yuk mas"
"Sayang, ini masih awal. Kok udah mau lakuin itu?"
"Kenapa? Mas gak mau tuh? Ya kalo gak mau-"
"Eits, siapa yang bilang aku gak mau, aku mau banget nih. Tapi inikan masih rame orang, masa kita mau ke kamar sih?"
"Shhh, kita kabur secara diam diam aja. Yuk"
Jungwoo dengan nakalnya menarik tangan suaminya untuk kabur ke kamar mereka. Berdiri di tepian pantai ini lama lama bikin kakinya pegal aja.
"Jungwoo! Prof Jaehyun! Kalian dipanggil sama Om Suho!"
Keduanya langsung berhenti saat nama mereka diteriak dengan begitu kuat oleh Haechan. Aduh, rancangan untuk melakukan hubungan intim kali ini gagal deh. Sabar Jungwoo, malem ini masih ada!
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS SUAMI | JAEWOO
Fanfiction"Mas, aku pengen sosis keju" - KJW "Sayang, gak ada yang jual sosis keju malem malem gini" - JJH "Bukan sosis keju itu, tapi ini" - KJW Kim Jungwoo atau nama samarannya, Iris Kim, seorang mahasiswi jurusan hukum, juga merupakan seorang model cantik...