"Awh!"
"Sayang?"
Tangan besar itu menampung punggung Jungwoo dan membantunya untuk duduk menyandar di kasur mereka. Segelas air putih diulurnya kepada gadis itu.
Jungwoo meneguk air putih itu cuma sedikit dan kembali mengulurkannya kepada suaminya.
"Mas..." panggilnya lirih.
"Iya sayang. Aku di sini. Kepalanya masih pusing? Aku manggil dokter ke sini ya?"
"Engga.. engga usah mas.. aku cuma pusing aja dikit kok"
Satu tangan dingin itu diambil Jaehyun dan dikecup lama. Tangan mulus itu dibawa ke pipinya sendiri untuk ditempel di sana.
"Sayang, kamu kenapa sampe pingsan gini? Kamu bikin aku khawatir banget sayang"
Senyuman singkat ia berikan kepada suaminya. Tangannya mengelus pipi berahang tegas itu. Kesadarannya semakin pulih. Kepalanya juga udah ga pusing seperti tadi. Sepertinya wajah tampan itu adalah obat buat segala penyakitnya. Bunyinya seperti keterlaluan ya, tapi realitinya seperti itu lah buat Jungwoo.
"Aku cuma kecapean aja kok. Kamu ga usah khawatir ya? Dan lagian... gimana aku bisa di sini? Seinget aku, aku pingsan di lift bukan?"
"Aku yang nyambut kamu tadi. Aku ga tau kenapa setelah kamu bales pesen aku tadi, hati aku ngerasa ada yang aneh gitu. Lagi lagi kamu ga angket call aku. Jadi aku cepet cepet keluar dari rumah buat nyariin kamu di bawah. Dan untung aja saat aku lagi nungguin lift nya kebuka, aku liat kamu di dalem lift itu. Aku manggil nama kamu, tapi kamu megang kepala kamu gitu. Trusnya, kamu langsung ambruk di depan lift tapi aku sempet nangkep kamu"
Ah bener, ia inget kalo sebelum tubuhnya jatoh menghantam lantai, ada seseorang yang menyambutnya. Syukur aja orang itu adalah suaminya sendiri. Tuhan emang memberinya kesempatan hari ini.
"Sayang, kamu bener bener kecapean aja? Yakin ga mau aku manggil dokter ke sini?"
"Eum iya mas. Aku cuma pusing aja. Ntar pasti baikan lagi kok. Sini." tempat kosong di sebelahnya ditepuk.
Jaehyun langsung naik ke kasur dan menyandarkan tubuhnya di samping istrinya. Jungwoo langsung meringsut ke dalam dekapan Jaehyun. Memeluk erat tubuh kekar itu.
"Mas, pengen anaknya berapa?" Tanya Jungwoo tiba tiba.
"K-kok? Kamu kenapa tiba tiba nanya ke aku soal anak?"
"Mas ga mau punya anak ya? Eum gapap-"
"Astaga, engga kok sayang. Engga gitu. Mas cuma nanya aja Jeong Jungwoo. Iya... tiba tiba aja kamu nanya soal anak. Emangnya kamu udah sedia mau jadi ibu, hum?"
"Mas nya sendiri gimana? Udah sedia belom?" aroma maskulin dari tubuh itu diendusnya.
"Aku sih dari pertama kali ketemu sama kamu, udah siap kok buat jadi ayah"
"Ih mas ah~ aku lagi serius~"
Wajah kecapean namun tetep terliat cantik itu dihujam dengan kecupan kecupan singkat.
"Kalo kamunya udah siap, aku siap kok sayang"
"Oke"
"Oke? Cuma oke?"
"Ya trus mas mau aku bales "oke mas sayang. Kalo gitu ayo bikin dedek bayinya sekarang." Gitu?"
"Kkkk. Ya ampun sensitif banget istri aku ini. Mau nanya aja udah ga boleh sekarang hum? Oke oke. Soal anak, kita bahas lain kali aja ya? Sekarang kamunya mau makan apa? Apa mau makan chicken wings kamu beli tadi aja? Atau mau makan makanan lain juga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS SUAMI | JAEWOO
Fanfiction"Mas, aku pengen sosis keju" - KJW "Sayang, gak ada yang jual sosis keju malem malem gini" - JJH "Bukan sosis keju itu, tapi ini" - KJW Kim Jungwoo atau nama samarannya, Iris Kim, seorang mahasiswi jurusan hukum, juga merupakan seorang model cantik...