SEPULUH

643 50 9
                                    

"Apa ini ulah Taeyong? Dia masih mengganggumu?"

Jungwoo berusaha untuk tak menatap kedua netra Jaehyun.

"Sayang, iya apa gak?"

"Eum, i-iya. T-tapi mas gak usah khawatir, ini hanya sedikit aja. Aku baik baik aja kok. Gak usah khawatir oke?"

"Sialan! Berani banget dia nyentuh kamu. Katakan padaku, dia ngapain lagi ke kamu? Apa dia mengugutmu?"

"Eum, gak, gak kok mas. Kita hanya kebetulan ketemu di pemotretan tadi aja" Jungwoo menjawab dengan sedikit terbata. Tatapan intens dari Jaehyun membuatkan dirinya sedikit berasa terintimidasi.

"Sayang, bicara yang benar sama aku"

Jaehyun mengangkup kedua pipi itu, memaksa kekasihnya untuk menatapnya.

"Ini, bibirmu, jadi luka gini, apa-apa Taeyong yang melakukannya?"

Jungwoo tak menjawab soalan Jaehyun malah langsung memagut bibir tipis itu, mencumbuinya dengan sedikit kasar.

Jaehyun tak membalas lumatan itu, melepaskan ciuman menuntut dari Jungwoo dan kembali menangkupkan wajah cantik itu.

"Jungwoo, selain dari menciummu, apa lagi si brengsek itu lakukan? Apa dia menyentuhmu di area lain? Apa-"

"Mas, tolong aku "bersihin" sentuhannya di tubuhku. Aku gak suka. Aku gak ingin ingat lagi tentang ciuman tadi dan segala yang berkaitan dengan Taeyong sebelumnya. Please"

Jungwoo kembali meraih tengkuk itu untuk dilumat. Tangannya mulai membuka satu persatu kancing kaos milik Jaehyun.

Jaehyun memberhentikan kegiatan Jungwoo di dadanya serta ciumannya.

"H-hei, sayang, jangan memaksa dirimu melakukan "itu" hanya karna ulah Taeyong tadi. It's okay sayang, aku bakal kasih pelajaran sama dia, ya? Tapi kamu gak usah maksa diri kayak gini. Kamu hanya tersulut emosi gara garanya tadi oke?"

"Gak mas, aku udah sedia. Aku mau mas tandai tubuhku dengan tanda tanda cinta darimu. Aku gak mau ingat lagi sama tempat tempat yang pernah Taeyong sentuh aku sebelumnya, walau kita gak pernah having sex"

"Jungwoo, denger aku okay, aku tau kamu itu masih virgin. Kamu mau lakuinnya saat kita udah bener bener sah sebagai suami istri nantikan? Please jangan gini"

Jaehyun memegang kedua pundak itu lembut.

"A-apa mas menolakku? Apa mas gak sudi bercinta denganku? A-apa mas-"

"Jungwoo, sayang, gak gitu. Aku tau kamu itu gadis yang bener bener menjaga kehormatanmu. Aku tau kamu menjaganya dengan baik dan hanya akan menyerahkan "mahkota" mu itu pada suamimu sahaja. Aku itu mau menjagamu, bukan malah merusakkan mu. Kamu paham kan?"

"Tapi mas, aku udah sedia. Aku mau kamu sekarang. Kita juga bakal nikah kan gak lama lagi"

Jungwoo kembali meyakinkan Jaehyun. Dirinya mencium pelan sudut bibir itu dan memandang wajah Jaehyun yang hanya menatap dirinya tanpa berbicara.

Sembari jemarinya kembali menyambung kegiatannya dengan membuka kancing Jaehyun sehingga ke kancing yang terakhir, bibirnya berpindah menghadiahi kecupan kecupan ringan di rahang tegas itu, lalu turun naik ke telinga kekasihnya untuk digigit lembut dan berbisik sensual di sana.

"Mas, please fuck me. I want you so bad right now"

"Damn it "Jeong" Jungwoo"

Jaehyun menolak tubuh kecil itu sehingga terbaring di atas sofa dan mengulum bibir itu kasar.

MAS SUAMI | JAEWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang