SEMBILANBELAS

491 37 14
                                    

Jaehyun yang baru sahaja selesai memberesin ruangan kerjanya di kediaman baru mereka masuk ke dalam kamarnya dan meliat istrinya yang hanya termenung di atas kasur.

Pasangan Jeong itu telah berpindah ke kediaman baru karna menurut Jaehyun mereka lebih mendapatkan privasi mereka di sini sekalian tempatnya yang indah serta tidak terlalu berkerumun dengan manusia.

Laki laki itu menyandar di headboard kasur bersebelahan dengan istrinya. Tangannya melingkar di pinggang Jungwoo, menariknya rapat ke tubuhnya untuk memeluk sosok cantik itu.

"Kenapa belum tidur hum?"

Jungwoo tidak menjawab pertanyaan suaminya malah semakin beringsut masuk ke dalam pelukan hangat itu.

Jaehyun sadar kalo sembari tadi istrinya itu hanya termenung memandang cincin yang melingkar manis di jarinya. Sekali kali mengusap cincin itu.

"Kenapa liatin terus cincin nikah kita sayang? Realiti baru menampar kamu ya? Kamu baru sadar kalo kamu itu udah jadi istri sekarang hum?"

Gelengan singkat menjadi jawapan Jungwoo.

"Kamu.. nyesal nikah sama aku?"

Pertanyaan secara tiba tiba dan tidak masuk akal itu segera membuat gadis cantik itu menoleh ke arah suaminya dengan kening yang berkerut.

"Mas, kok ngomong gitu. Sembarangan amat"

"Trus?"

Keluhan pelan lolos dari bibir itu.

"Aku... aku hanya mikir aja. Gimana aku mau ke kampus dengan cincin ini. Gimana kalo ada orang yang sadar kalo kita itu pake cincin yang sama? Tapi dalam waktu yang bersamaan, aku gak mau lepasin cincin ini. Ini kan tanda ikatan kita. Tanda kalo kita itu udah nikah, udah jadi suami istri"

Tatapan istrinya yang sendu dibalas dengan senyuman dan jemari lentik istrinya itu diambil dan dicium seketika.

Laci di meja bersebelahan kasur itu dibuka dan sebuah kotak bersaiz sederhana diambil oleh laki laki itu dan dihulurkan kepada istrinya.

"Buat aku?" Jungwoo bertanya dengan wajah yang tak mengerti.

"Apa ini?"

"Buka aja"

Kotak berbalut ribbon itu dibuka dengan pelan. Kilauan batu kristal menyapa pemandangannya.

Sebuah bracelet indah dengan ukiran namanya serta batu batu kristal menghiasi sekelilingnya terletak indah di dalam kotak itu.

Jungwoo mengambil bracelet itu dan memandang ke arah suaminya yang tersenyum lebar.

"Mas, ini buat apa?"

Bibir tebal itu dikucup Jaehyun sebelum memulakan bicaranya.

"Sayang, aku tau pasti kamu bakal berpikir soal ini. Jadi, saat kita ke toko perhiasan buat memilih cincin nikah kita, aku kembali ke toko itu tanpa pengetahuan kamu buat menempah bracelet yang designnya mirip sama cincin nikah kita. Aku tau kamu pasti gak nyaman bukan mau pake cincin nikah dengan status kita yang tidak diketahui oleh siapa siapa lagi. Makanya aku ngasih ini khas buatmu, agar kamu bisa pake di tanganmu, untuk menggantikan cincin nikah kita. Sebagai tanda kalo kamu itu milik aku"

Jungwoo memandang lekat wajah tampan itu dan mengusap pipinya.

"Mas, ini indah banget. Tapi, tapi kamu gak usah kok ngasih aku bracelet gini. Cincin nikah kita itu udah cukup mahal tau. Ini- ya ampun. Kok kamu bisa baca pikiran aku sih? Malah ke depan banget kamu mikirnya mas"

MAS SUAMI | JAEWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang