TIGAPULUHTIGA

196 15 7
                                    

"Saya-loh? Ini kenapa hum?"

Jaehyun dengan nada cerianya mau menegur sang istri saat meliat sosok cantik itu baru sahaja pulang bersama saudaranya, tapi meliat wajah lesu Jungwoo bikin Jaehyun jadi heran sama khawatir.

"Maaaass~" rengeknya manja ke mas suami tersayang sebelum melepaskan begitu sahaja tasnya di lantai dan memeluk tubuh kekar kesukaannya erat.

Rambut panjang itu dielus lembut. Sebelah alis Jaehyun terangkat ke arah saudaranya.

"Istri lo aneh banget. Dia yang ngajakin gue makan, tapi dia juga yang ga mau makan. Gue juga yang harus ngabisin makanannya" Hyunjae memutar bola matanya males.

"Loh, kenapa? Makanannya ga enak sayang?"

"Engga~"

"Trus?"

"Tau ah males. Aku capekkk~ mau mandi aja"

Pelukannya ke Jaehyun dilepaskan begitu sahaja sebelum kakinya melangkah menuju ke kamar mereka.

Keduanya hanya meliat sosok gadis itu dengan tatapan heran.

"Kenapa kakak ipar lo itu?"

"Seharusnya gue yang nanya sama lo. Istri lo tuh kenapa? Emang gue suaminya kah? Lo yang seharusnya lebih tau"

"Gue juga engga tau. Cuma cape kali"

"Period kali"

"Setau gue engga"

"Apa Jungwoo.. ha..mil..?"

"Sembarangan"











"Maaass~"

Jaehyun mengelus lengan yang memeluk lehernya erat dari belakang. Dirinya yang terlalu fokus sama kerjaannya ga sadar kalo istrinya itu lagi masuk ke ruangan kerjanya.

"Iya sayangku, ada apa hum? Laper?"

"Engga~ aku kangen~"

Jawaban itu bikin Jaehyun terkekeh kecil.

"Kangen mau tidur sambil meluk aku, hum?"

Jungwoo yang lagi asik menduselkan hidungnya di ceruk leher suaminya mengangguk. Aroma tubuh badan itu dihidunya sepuasnya. Cukup bikin ia tenang.

"Kamu tidur aja dulu oke? Aku nya masih banyak kerjaan sayang. I'm so sorry, hum?"

"Hummm~ emangnya kerjanya ga bisa dilanjutin besok aja?" bibir itu menggumam pelan di ceruk lehernya.

"Sayangnya, ga bisa sayangku. Ini atasannya mau recordnya secepat mungkin. Aku ga bisa nangguh kerjaannya lagi. Maafin aku ya?" Jaehyun mencoba untuk memujuk Jungwoo lembut.

"Hmm iya gapapa deh kalo gitu. Kamunya lagi banyak kerjaan. Maafin aku ya udah ngeganggu kamu" pelukannya dilepaskan.

Lengan itu ditarik pelan sama Jaehyun.

"Aku janji ini ga akan lama, oke? Ntar aku nyusul kamu, hum?"

"Iya gapapa, aku ngerti kok mas. Kamu siapin kerja kamu dulu ya? Aku nungguin kamu di kamar oke?"

Satu kecupan kecil didaratkan di bibir suaminya sebelum dirinya membuka pintu ruang kerja itu. Kepalanya masih mengintip ke dalem sedikit dan melambai ke arah sang suami setelah menghadiahi flying kiss buat Jaehyun. Jaehyun berpura pura mengangkap flying kiss dari istrinya dan menaronya di dada. Hal itu bikin Jungwoo tertawa gemes sebelum menutup pintu ruangan itu rapat.









Jaehyun sedikit gugup untuk memasuki kamar mereka. Karna terlalu memfokuskan dirinya untuk menyiapkan tugasan itu, dirinya ga sadar kalo jam di dinding udah menunjukkan jam 1 pagi. Dan itu adalah 3 jam dari waktu Jungwoo kemari ke ruangannya. Padahal ia sudab berjanji kalo dirinya ga akan berlama lama di ruang kerjanya itu. Kasian istrinya, pasti sosok cantik itu udah menunggunya terlalu lama.

Tombol pintu kamar mereka dibuka pelan. Jaehyun yang mengintip dari balik pintu itu dapat meliat sosok itu terbaring di kasur tanpa bergerak. Pasti Jungwoo udah tidur. Ia melangkah masuk dengan perasan yang bersalah. Apa lagi mood istrinya sehari dua ini memburuk. Pasti banyak hal yang berada di benak pikiran gadis itu.

Kakinya mendekat ke arah kasur mereka. Istrinya tidur damai sekali. Tubuhnya naik ke kasur dan berbaring dengan berhati hati di samping Jungwoo, ga ingin membangunkan si cantik yang sedang tertidur lena.

Satu lengannya memangku kepalanya untuk menatap cintanya yang di samping. Rambut yang menutupi wajah cantik itu diselak pelan.

"Ya Tuhan"

Jaehyun diliputi rasa bersalah saat meliat pipi gembil Jungwoo yang terliat mengkilap. Noda noda air bening yang separa kering itu terliat membasahi pipi, dagu dan bantal yang menjadi alas tidur si cantik itu.

"Sayang... kenapa kamu ga manggil aku aja satu kali lagi? Aku ga sadar karna sibuk banget sama kerjanya tadi.." Jaehyun berbisik pelan sambil menghapus air mata di pipi itu.

Wajah yang sedang tetidur itu ditatap lekat. Jungwoo terliat cape sekali akhir akhir ini. Pasti hal hal yang terjadi ini terlalu berat untuk dihadapinya. Jaehyun merasa bersalah karna ga bisa menjadi pasangan yang terbaik buat istrinya. Seharusnya dia tuh selalu ada buat istrinya. Tapi sepertinya Hyunjae yang banyak menggalas tanggungjawabnya kini. Jaehyun seperti tidak punya waktu buat istrinya.

Padahal kalo mereka lagi di rumah seperti ini, ia seharusnya memberikan kasih sayangnya sepenuhnya buat Jungwoo. Istrinya adalah prioritasnya, namun Jaehyun gagal melakukannya. Saat di rumah, Jungwoo cuma butuh akan dirinya. Lagi lagi di saat kondisinya seperti ini. Selama mereka menjadi pasangan suami istri, Jungwoo ga pernah minta hal hal yang aneh sama nya. Dirinya cuma mau bermanja sama suaminya. Tapi hal itu pun Jaehyun ga bisa ngasih sama istrinya.

"Sayang, Jeong Jungwoo, mas minta maaf sama kamu sayang. Maaf aku ga ngasih kamu perhatian kebelakangan ini"

Tubuhnya mendekat ke tubuh Jungwoo, menarik pelan si cantik ke dalam pelukannya tanpa harus membangunkannya. Kelopak mata yang biasanya terbuka indah itu dikecupnya pelan. Kecupannya juga dihadiahi di kening itu lama.

"Sayang, walau kamu lagi tidur sekarang, tapi mas mau ngomong juga hal ini ke kamu. Mas tuh sayang banget sama kamu"

"Tidur ya cantik ku. Besok aku janji, aku bakalan manjain kamu sepuasnya. Aku bakalan turuti semua hal yang kamu inginkan besok sebagai permohonan maaf aku. Selamat malam cantikku"










Tidur Jaehyun ga nyaman seperti yang ia harapkan malem ini. Dirinya sedikit terganggu sama sosok di sampingnya yang sembari tadi membalikkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan. Jaehyun yang terlalu mengantuk mencoba untuk terganggu sama hal itu dan kembali tidur. Tapi nasib tidak menyebelahinya saat tubuh itu terbangun, dan duduk dengan sempurna di sampingnya.

"Mas, bangun mas"

"Iya... sayang.. hmm" Jaehyun menjawab dengan suara seraknya.

"Mas~ ayo bangun~" kali ini lengannya pula digoyang sama Jungwoo.

Mau ga mau Jaehyun harus bangun dari tidur lenanya. Dengan matanya yang menyipit, ia bisa liat wajah istrinya yang ceria. Netra itu terbuka bulat total.

"Ada apa sayang, hum?"

Jam di dinding di liatnya. 3 pagi... ia baru aja terlena satu jam yang lalu...

Wajah yang kemarin tidur dalam tangisan itu kini seperti terliat bahagia? Ada apa sama istrinya ini? Tersenyum senyum ke arah dirinya. Apa Jungwoo kesurupan setan?

"Mas~" rengek gadis itu manja sambil menatap suaminya yang menyandar di kasur dengan mata separuh terbukanya.

"Hmm.." jawab Jaehyun singkat.

"Mas, aku pengen sosis keju" pinta Jungwoo sambil jemarinya bermain main di lengan Jaehyun.

"Sayang, gak ada yang jual sosis keju malem malem gini" jawab Jaehyun sebelum menguap, mengantuk.

"Bukan sosis keju itu, tapi ini" tangan kecil itu menyentuh kejantanan sang suami di balik celananya yang masih "tertidur".

"Hah?!" kini netra Jaehyun yang terbuka luas.





Tbc..,

MAS SUAMI | JAEWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang