☆彡彡 WEE!! X READER ミミ☆
»»————> Happy reading <————««
⚠️! : Gaje luar binasa.
"Aku pul- eh" ucapan (name) terputus saat melihat seorang wanita paruh baya yg umurnya sekitar 86 tahun.
"Nenek..." ucap (name) dan maniknya bergetar, walaupun dia cuma gantiin raga dalam tubuh pemilik aslinya dia tetep mendapatkan memori dari kehidupan pemilik asli tubuh ini.
Dan juga trauma nya, termasuk trauma dengan neneknya.
"Oh, cucuku sudah datang ya, kemari lah, nenek ingin bicara" ucap nenek (name) kita panggil Nek Tuti aja.
(Name) langsung duduk di depan nek Tuti.
"Nenek kesini ingin menjodohkan mu dengan-"
"Maaf nek aku tak bisa lagi... Aku tak ingin kejadian empat tahun lalu terulang"
"Itukan empat tahun lalu, kau harus menemuinya dulu, kau pasti langsung jatuh cinta"
"Tidak, aku tak mau"
"Apakah kau tidak ingin melanjutkan usaha keluarga kita?" Tanya nek Tuti yg hampir tersulut emosi.
"Bukan begitu tapi..."
"Sudahlah! Lakukan apa yg nenek ucapkan! Jika kau tidak ingin melanjutkan usaha keluarga kita maka jangan jadi cucuku!" Teriak nek Tuti dan langsung berdiri dan menunjuk ke (name).
Dan saat itu pula ingatan yg sangat kelam menghampiri otaknya dan terus berputar.
Ingatan yg tidak ingin dia ingat selamanya.
Dan itu membuat tubuhnya bergetar hebat.
"Maaf... Kumohon jangan..." gumam (name) dan langsung memeluk kakinya.
Dan saat itu pula ibunya datang, saat melihat keadaan (name) yg memeluk lututnya dan tubuh bergetar dia sudah tau.
Trauma nya kembali.
"(Name) sayang! Tenang, dia tidak ada disini" ucap Dian yg menenangkan putrinya.
"Tidak... Hiks... Dia ada disini ibu... Hiks... KUMOHON JANGAN!!" Teriak (name) histeris.
Trauma nya sudah memburuk.
"Astaga sayang-"
Ting tong
Mendengar suara bel Dian langsung menuju pintu yg tak jauh dari tempat (name).
'Kenapa tu dewa kematian harus membuat gw bereinkarnasi ke tubuh ini yg punya trauma berat sih?! Kan jadi repot!' Batin (name) yg lagi marahin si Jamal padahal luarnya lagi nangis.
Saat Dian membuka pintu dia melihat laki-laki dengan rambut hitam, siapa lagi kalau bukan Sho.
"Maaf Tante, ini je-"
"MENJAUH!" Teriak (name) yg memotong ucapan Sho dan itu sukses membuat Sho khawatir.
Tanpa izin Sho langsung masuk dan melihat (name) yg menangis dan menjambak rambutnya sendiri.
Sho langsung menghampiri (name) dan langsung memeluknya.
"LEPAS! LEPASKAN AKU HIKS!! JANGAN MENYENTUHKU HIKS!"
"Ini aku, Sho" ucap Sho dan mengelus kepala (name).
(Name) yg mendengar nama Sho langsung mendongakkan kepalanya dan menatap Sho dengan wajah basah karena menangis.
"Sho... Dia disini... Hiks, aku tidak ingin dengannya hiks" ucap (name) dan langsung memeluk Sho erat.
Modus lu.
Sho yg tidak tau siapa yg (name) maksud hanya bisa diam dan mengelus kepala (name).
"Ibu, lebih baik ibu pulang ya, aku takut jika trauma (name) semakin buruk dan itu akan mempengaruhi fisiknya" ucap Dian dengan senyum ramah.
Nek Tuti hanya diam dan mengambil tasnya lalu pergi tanpa sepatah kata.
Setelah kepergian Nek Tuti, (name) langsung tertidur karena lelah.
"Nak Sho, terimakasih karena telah menenangkan (name)" ucap Dian berterimakasih.
"Sama-sama, ini jepit rambut (name) tadi nyangkut di bajuku" ucap Sho dan memberikan jepit rambut milik (name) dan di ambil oleh Dian lalu memasangkannya ke rambut (name).
T.B.C.
Gak pandai bikin yg angst, ini aja kudu di bantuin temen.
![](https://img.wattpad.com/cover/313002278-288-k758861.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
☆彡彡 WEE!! X READER ミミ☆ || Slow Update
Aléatoire(Bagi yg homophobic dimohon bacanya sampe chp 109 aja) cuma cerita tentang mbak (name) koid dengan tidak elit nya dan bereinkarnasi ke dunia webtoon dengan judul WEE!. "YES! BISA KETEMU AYANG SHO!" Aing cuma minjem karakter dari Amoeba UwU, kecual...