SYARAT 4

402 41 17
                                    


---
Happy Reading

---

Hembusan asap rokok memenuhi seluruh ruangan ber AC itu. Manik abunya menatap kedepan, melihat pemandangan kota pada sore hari. Lio begitu suka menatap pemandangan damai, entah itu lautan, hamparan sawah dan gunung hijau, atau bahkan didepannya itu. Pemandangan kota dengan bangunan pencakar langit yang terlihat abstrak. Dan lagi, ketenangannya kembali terusik karena kedatangan seseorang. Seseorang yang tidak pernah berubah ketika menemuinya.

"Lio!" katanya tak santai, Selalu rusuh dan mengagetkan Lio yang terlihat tenang. Siapa lagi jika bukan Samuel, sahabat bangsatnya itu.


"Ayo jujur padaku, siapa yang telah melunasi biaya rumah sakit milik Sheryl?"

Lio menghela pelan. Sudah dirinya tebak. Pasti Samuel akan bertanya seperti itu.

"Kau bukan?" Tuduh Samuel.

"Bukan!"

"Lalu siapa? Ku telfon Paman Miko katanya kau yang melunaskan nya."

Lio mendelik mendengar nya. Lantas jika sudah tahu, buat apa bertanya lagi?

"Yasudah, aku yang melunaskannya," jawab Lio akhirnya.

"Why? Bukannya kau sangat tidak ingin mengurus nya?"

"Kau tahu bukan, Papaku seperti apa? ancamannya bukan sekedar batas omongan, dan terakhir saya mengabaikan ancaman itu membuatku berpikir kembali."

Samuel terkekeh mendengarnya. Ia mengangguk paham. "Baiklah-baiklah," pasrah Samuel.


"Hm, berbicara soal teman Sheryl itu..." Samuel menggantung ucapannya.

"Bagaimana-bagaimana? kau sudah dapat data diri perempuan itu?" tanya Lio tak sabaran.

Samuel berdecak. "Lio! kalau urusan seorang wanita, please jangan libat kan aku. Suruh Giro yang mengurus nya. Aku tidak mau repot hanya karena mengurus masalah perasaan tak jelas mu itu!" sarkas Samuel lalu duduk di sofa dengan membuang pantatnya asal.


Lio menggeram marah melihat tingkah temannya itu.

"Kau tidak mau membantu?"

"Bukannya tidak mau membantu, tapi---"

"Hukumanku hanya seminggu, dan selama seminggu ini kau harus berusaha mendekati teman Sheryl itu!" tekan Lio tidak mau tahu.

Samuel pun menghela pelan.

"Tapi sepertinya perempuan itu sangat sulit di jangkau Lio, dia seorang wanita berhijab. Beragama Islam, yang katanya di agamanya itu dilarang dekat dengan lelaki yang bukan halalnya. Terakhir, saya mencari di google alasan mengapa agama Islam di larang berpacaran atau berhubungan intim yang bukan halalnya. Ternyata jawaban itu berkata agama Islam dilarang mendekati Zina. Aku kembali mencari tahu apa itu Zina, dan ternyata hubungan Seksual antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami istri," jelasnya panjang kali lebar.

SYARATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang