SYARAT 19

219 27 8
                                    


---

Happy Reading

---


Celia menarik Sheryl saat Sheryl hendak mengejar Lio lagi.

"Tidak perlu mengejar nya lagi, kalau kau mau, ayo kita ikutin mereka diam-diam. Aku juga khawatir dengan Zifa yang di perlakukan seperti itu."

Sheryl pun mengangguk pertanda setuju dengan ide Celia.

Kini mereka dengan cepat bergerak sebelum langkah Lio yang menarik Zifa semakin jauh dari pandangannya.

"Celia, Sheryl? ngapain?"

Dua wanita itu terlonjak kaget saat Samuel datang dengan suara tak santainya.

Celia buru-buru membekap mulut Samuel lalu menarik cowok itu mendekat, bersembunyi di balik green house taman kampus.

"Sialan kau Samuel ninggalin aku, Awww!" Sheryl dengan tenaga kuatnya menginjak sebelah kaki cowok yang tidak di kenalnya itu.

"Diam, kalau kau mau ribut pergi dari sini!" Bisik Sheryl dan menarik kasar kerah baju Ziano.

Ziano yang di perlakukan tiba-tiba pun kaget bukan main. Mulutnya langsung terkunci tanpa paham akan situasi.

"Kenapa?" Bisiknya pada Samuel.

Samuel hanya bisa menjawab dengan kode matanya yang melirik kedepan. Ziano pun nurut, dan ternyata pemandangan yang tak jauh dari mereka terlihat, Lio yang sedang berusaha membujuk seorang perempuan yang tertutup. Apa sih namanya, perempuan berhijab bukan? Pikir Ziano.

"Lio kenapa Disana?" Tanya Ziano lagi.

Sheryl yang sedari tadi sudah jengkel pada lelaki disampingnya ini, kini memberikan tatapan tajamnya agar segera diam. Takut tindakan mereka ini di ketahui oleh Lio.

"Jangan galak-galak Baby, cantik mu nanti berkurang" goda Ziano pada wanita cantik didepannya ini.

Sheryl mendelik mendengarnya, mengabaikan senyum yang di lemparkan padanya.

"Zifa kenapa lagi? mengapa Lio seperti itu?" Tanya Samuel pada Celia dan lebih tepatnya ke Sheryl.

"Panjang cerita nya, dan aku juga sampai heran melihat Lio yang saat ini malah..." Ucapannya terhenti. Kini tatapan Celia lebih fokus lagi pada Lio yang sedang berbicara lembut pada Zifa. Namun Zifa tetap ketus dan tidak mau di sentuh.

"Perasaan tadi ngebentak-bentak Zifa sampai nariknya seperti orang kesetanan" lanjutnya lagi.

Celia melirik Sheryl yang lebih memilih untuk diam. Tidak ikut berkomentar seperti dirinya.

"Samuel, boleh aku minta sesuatu?" Tanya Sheryl tanpa menatap orang yang dipintanya.

"Mm, kenapa?" Sahut Samuel.

Celia dan Ziano ikut menunggu perkataan Sheryl selanjutnya.

"Boleh bantu aku jauhin Lio dari Zifa?aku kasian sama Zifa, Sam. Ak-aku tidak tega melihat sahabat ku di perlakukan seperti itu. Dia perempuan baik-baik, diagamanya seharusnya ia tidak boleh bersentuhan dengan lelaki mana pun. Kau pasti paham kemana arah pembicaraan ku"

Samuel melirik Celia yang malah terdiam mendengar cerita Sheryl. Benar juga, dari dulu Celia melihat Zifa tidak pernah berinteraksi lebih dengan lelaki siapapun. Dan kini Lio datang, mengklaim Zifa sebagai miliknya.

"Aku bisa saja membantu. Tapi kau tahu bagaimana sifat Lio. Jika kita nekat, Lio malah lebih nekat dari segala hal yang mampu ia dapatkan"

Sheryl sudah menjatuhkan air matanya. Terisak mendengar perkataan Samuel.

SYARATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang