SYARAT 56

157 5 0
                                    

---

Happy Reading

---

Lio tiba di halaman rumah barunya bersama Sheryl, ketika ia pulang dari Bandara. Ketika Lio turun dari mobil, Lio berpapasan dengan Papa dan Mamanya tepat ketika kedua suami istri itu keluar dari pintu rumah.

"Oh Lio, Kamu sudah tiba." Sambut Lucy pada Lio yang tengah melangkah mendekati mereka.

"Iya Ma."

"Zifa sudah berangkat, sayang?" Tanya Lucy dan Lio mengangguk sebagai jawaban.

"Bagaimana Lio, apakah Zifa pulang ke Indonesia menaiki Jet Pribadi?" Tanya Miko. Hal itu mengundang tatapan bingung dari Lucy.

"Iya Pa."

"Zifa Ke Indonesia menaiki Jet Pribadi?" Tanya Lucy. Membuat kedua pria Disana Mengangguk kompak.

"Oh syukurlah, setidaknya perjalanannya akan lebih singkat." Kata Lucy.

"Sayang masuklah, kamu pasti begitu lelah. Istrahat yah, Segala keperluan dan kebutuhan kamu akan di atur Jemmy. Kalian berdua pengantin baru, jangan terlalu banyak urusan di luar dari pernikahan kalian." Peringat Lucy lagi pada Lio yang sekarang tengah menunduk menghela lelah.

"Terimakasih, Mom."

Lucy mengangguk lembut. Lalu mengajak suaminya untuk pergi dari sana.

"Bersikap dewasa lah Lio. Sekarang kamu bukan lelaki lajang lagi."

Lio mengangguk malas setelah itu kedua paruh baya tersebut lantas pergi meninggalkan Lio.

Lio lalu kembali melanjutkan langkah memasuki rumah barunya yang baru saja di beli kemarin dan sekarang sudah beres dengan interior isi rumah yang elegan.

Lio memperlambat langkah kaki ketika matanya menangkap sesosok wanita yang selama ini ia siksa. Tak menyangka wanita yang ia siksa itu kini menjadi istrinya.

"Apakah Zifa sudah berangkat?" Tanya Sheryl lantas berdiri dari duduknya. Menanti Lio berjalan mendekatinya.

"Iya."

Sheryl meremas jemari dengan raut yang sendu. Ia begitu sangat jahat pada sahabatnya. Baru saja Sheryl memberi kabar pada keluarga Zifa di Indonesia. Sheryl menghubungi adik Zifa dan mengatakan belasungkawa. Ia juga ikut terpukul mendengar kepergian Umi Hasanah sosok orangtua lembut setelah Momynya. Dan Sheryl sudah mengangkat Umi Hazanah adalah Ibu setelah Momynya tiada.

Lio mengabaikan keterdiaman Sheryl lalu memilih melangkah kedalam kamar. Lelaki itu butuh membersihkan tubuhnya. Ia juga begitu lelah hari ini.

Sheryl menatap nanar pada tubuh tegap Lio. Selagi Lio berada di dalam kamar, maka Sheryl akan tetap di ruang tamu terlebih dahulu.

Pernikahan ini tak diinginkan keduanya. Terlebih Lio, jadi Sheryl memutuskan untuk tidak berada dalam satu ruangan oleh lelaki itu.

---

📍 Indonesia 15.17

Zifa tiba di kampung halamannya tepat ketika mobil sewaan nya berhenti tak jauh dari area lorong menuju kerumah. Zifa segera turun dari mobil lantas berlari tergesa-gesa. Jauh matanya memandang, disana terpasang tenda dan bendera putih di teras rumah sebagai tanda bahwa rumah tersebut tengah  melayat.

Banyak yang memakai pakaian serba putih tengah berkumpul di area depan rumah. Dan langkah Zifa di perlambat ketika semua mata menatapnya sedih.

"Assalamu'alaikum..." Ucap Zifa dengan suara gemetar.

SYARATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang