SYARAT 45

167 13 13
                                    

---

Happy Reading

---

Sheryl dan Celia berdiri di tepi bagian meja minuman beralkohol. Mereka Disana bercerita banyak, saling tertawa lepas jika ada topik yang lucu. Sheryl menemani Celia yang tengah menikmati minuman yang sangat ingin juga ia sentuh.

"Aku sangat ingin mencoba The Winston Cocktail." Desahnya dengan mata yang sayu menatap botol mahal itu.

Celia mendelik. Ia kemudian menyimpan gelas yang di genggam nya."Setelah melahirkan Sheryl." Peringatnya.

Dan Sheryl pun kembali mendesah kecewa."Belum tentu setelah melahirkan aku bisa mencoba nya kembali. Kau tentu tahu Celia, minuman itu sangat mahal" imbuhnya. Dan yah,Celia akui.

Ia juga sama terkejutnya ketika melihat jenis alkohol itu terpanjang di atas meja berisikan banyak nya jenis alkohol.

"Minta pada Lio. Pasti Lio akan melakukan nya. Oh atau suruh Ziano membelikan mu. Duit Ziano tidak akan berkurang hanya karena membelikan mu sebotol minuman itu" Jelasnya.

Dan Sheryl memutar bola mata. Kedua lelaki itu tak ada harapan untuk memenuhi keinginannya.

"Lio bukan pacar ku. Mana mungkin aku meminta minuman semahal itu padanya. Dan juga Ziano! Kurasa tak perlu menjabarkan. Aku tidak ingin merepotkan dia."

Celia mencibir lelah. "Kau ternyata termasuk wanita yang sulit menerima kenyataan bahwa Ziano memperlakukan mu begitu berbeda"

Sheryl mengangkat bahu."well, singkat saja. Aku tidak tertarik pada nya" ucapnya lugas.

Celia tertawa mendengarnya."Hati-hati Sheryl. Membenci seseorang dengan berlebihan akan berimbas pada anak mu. Kau mau anak mu mirip Ziano?" Goda Celia.

Sheryl menekukkan wajahnya.
"Jangan mengatakan seperti itu Celia!"

"Owh maaf beb" Celia berusaha meredakan tawanya.

"Eh Zifa kemana?" Tanya Celia kemudian.

Sheryl pun ikut memutar pandangan mencari teman nya yang saat setelah makan, perempuan itu sudah menghilang.

Sheryl mengerutkan kening kala ia melihat Zifa dan Ziano berdiri di sudut ruangan. Seperti berbicara serius. Terlihat Zifa yang wajahnya syok bukan main.

"Zifa ngapain Disana sama Ziano?" Heran Celia.

Dan sebelum Sheryl memilih melangkah mendekati Zifa, Hp nya tiba-tiba berbunyi.

Panggilan tanpa nama. Namun meski seperti itu, Sheryl tetap mengangkat nya.

"Halo,siapa yah?"

"Buka pesan yang ku kirimkan, sekarang!"

Sheryl makin menekuk alisnya. Suara pria yang asing di telinganya, menyapa dengan memerintah untuk membuka pesan.

Dan telepon pun berakhir. Dengan penasaran, Sheryl perlahan menuju pada pesan yang baru saja masuk. Dan...

Hp yang di genggamnya jatuh seketika. Dua bukti itu memperlihatkan jelas bahwa lelaki yang memperlakukan nya dengan jahat sudah terkuak dengan identitas yang jelas.

Sheryl menyentuh kepalanya pelan. Dan di detik berikutnya,ia menjambak rambut nya sendiri. Memukul-mukul hingga perhatian satu persatu tertuju padanya.

"Astaga Ryl. Kau sedang apa?" Tanya Celia yang ikut terkejut. Kejadian Sheryl begitu tiba-tiba. Ia bingung menghadapi nya.

Sheryl tak mengindahkan. Ia tetap menjambak rambut, memukul kening bahkan tangannya sudah berpindah untuk menepuk perutnya dengan keras.

"Ryl kamu kenapa!sadar Ryl!"

SYARATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang