SYARAT 12

275 50 87
                                    

---

Happy Reading

---

"Aaah, kenyang sekali." Sheryl memekik legah ketika dua jenis makanan sudah ia habiskan. Dan selanjutnya, ia tidak mampu lagi menghabiskan nya.

"Kumohon jangan melihat kesana! aaah, kenapa juga lelaki itu membawa banyak makanan seperti ini!" Lanjutnya menggerutu. Kepalanya ia tahan untuk tidak melihat kearah tumpukan makanan di depan pintu ruangan inap Zifa.

Seperti yang di katakan Giro saat itu, Lio menyuruh nya untuk membawakan makanan ke Zifa. Namun karena sifat gengsi Zifa awalnya yang tidak mau menerima, membuat makanan kian banyak yang datang.

Zifa yang melihat tingkah Sheryl pun menggeleng heran. Wanita hamil itu terlihat sudah sangat kekenyangan.

"Tolong yah Anak Mommy, stop minta nya. Nanti perut Mommy meledak gimana? kamu sudah tidak punya tempat tinggal lagi," ngawur Sheryl sambil mengusap perut yang masih belum terlihat menonjol itu.

"Ust mulutnya!" tegur Zifa, hingga membuat Sheryl pun menyengir.

"Yah terus gimana tuh Zif?makanan sebanyak ini, gak mungkin kan kita habisin?"

Zifa menghela pelan, ia pun bangkit dari ranjang pesakitan nya. Memilih makanan yang yang tidak bertahan lama. Seperti Spaghetti dan makanan semacamnya.

"Makanan seperti ini bagi ke tetangga kamar yah Ryl," pinta Zifa.

Sheryl mengangguk setuju. Nah benar sekali, dari pada pusing mikirin mau dikemanakan makanan itu mending di bagi ke orang lain bukan? Pikir nya.

Sheryl pun mendekat, membantu Zifa memilah beberapa jenis cemilan dan makanan berat.

"Gila! mahal-mahal Zifa!" Seru Sheryl tak habis pikir.

"Lio memang--"

"Jangan sebut nama lelaki itu Ryl! aku gak mau dengar," sela Zifa. Dan Sheryl pun menurut.

"Setelah ini bantu aku siap-siap. Kata dokter tadi aku sudah bisa pulang bentar malam," Ujar Zifa kepada Sheryl yang memang tidak tahu Zifa akan keluar malam ini.

"Oh iya? kemana aku sampai tidak tahu?"

"Tadi baru di sampein, pas kamu balik kerumah."

Sheryl hanya mengangguk saja.

---

"ASTAGA TUHAN!" Lagi-lagi Sheryl memekik heboh saat dirinya turun dari Taksi.

Zifa yang masih di dalam mobil pun, buru-buru keluar dan ikut terkejut melihat sesuatu yang tersusun rapi di luar pintu rumah sewanya.

"Louis Vuitton, Christian, Dior, Gucci, Hermes, Prada, Ralph Lauren---"

"Sheryl masuk." Zifa menyela perkataan Sheryl yang masih mengabsen barang Branded yang tersusun aesthetik didepan pintu rumahnya.

"Omaygat! Gila-gila!" seru nya tak habis pikir dan membuka pintu rumah agar mereka segera masuk.

"Zifaaa! ini sungguh gila!" Sheryl masih tak percaya atas apa yang ia lihat saat ini.

"Zifa lihat deh, Tas ini cantik banget." Sheryl masih heboh di tempat nya sedangkan Zifa sudah masuk dan duduk di Sofa. Kepalanya pun pening seketika.

"Zifaa..., apakah kamu akan menyuruh ku juga untuk membagikan barang ini kepada orang lain?" rengek Sheryl tak terima. Pipinya mengembun berharap Zifa tak akan melakukannya.

SYARATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang