SYARAT 39

129 13 10
                                    

---

Happy Reading

---

Tok-tok-tok...

"Celia, bisa buka kan pintu rumah dulu? aku sedang menyelesaikan bacaan ku terlebih dahulu." teriak Zifa dari dalam kamar. Celia yang memang sudah berdiri membuka pintu pun tercengang saat melihat tamu yang sudah berdiri di pintu.

"Sheryl?" Panggil Celia.

"Hai Celia..." sapa Sheryl dengan ceria.

"K-kau kah ini?" Celia langsung di sadari oleh Samuel yang sedang mengecup pipi nya sekilas.

"Tentu sayang. Dia adalah Sheryl" mata Celia langsung berbinar dan memeluk erat tubuh Sheryl.

"Ya ampun. Kau dari mana saja?" Sheryl terharu. Ternyata banyak di antara nya yang menunggu Sheryl untuk pulang.

"Sayang, biarkan Sheryl untuk masuk terlebih dahulu." Celia langsung melepas Sheryl lalu memberi jalan.

Sedangkan Zifa yang masih di dalam kamar pun segera menyimpan Al-Qur'an nya lalu keluar dari kamar. Sebab saat ia menyuruh Celia untuk membuka pintu tak ada sautan dari perempuan itu.

"Zifa?"

Langkah Zifa terhenti saat ia sudah memunculkan diri di luar kamar. Ia tertegun melihat diri Sheryl saat ini.

Lio yang melihat Zifa pun seperti tidak percaya dengan kehadiran Sheryl, ingin juga seperti Samuel yang menyadarkan gadis nya dengan cara mencium. Namun sayang hal itu tak berlaku baginya.

Lio hanya mendekat. Mengangkat tangan lalu mengusap kepala Zifa. "Dia Sheryl sayang. Aku berhasil membawa Sheryl pulang sesuai janji ku"

Puk.

Tanpa berpikir lagi, Zifa langsung memeluk tubuh berisi Sheryl yang sudah meneteskan air mata.

"Iya Ziff, ini aku!"

"Sheryl..."

"Iyaa"

Mereka terus berpelukan. Menghapus rasa rindu di antara persahabatan mereka yang lama.

"Kangen Ziff..."

"Aku juga"

---

Zifa keluar dari kamar Sheryl setelah memastikan Sheryl sudah istrahat dengan baik. Ia tersenyum kala beberapa orang disana masih duduk di sofa menunggu Zifa untuk keluar dari kamar.

"Sheryl sudah tertidur?" Zifa mengangguk saat Ziano bertanya.

Terlihat Ziano yang menarik napas legah. Ia tersenyum tipis lalu menyandarkan punggung ke sofa.

Zifa memutar pandangan. Di sofa hanya ada Samuel, Celia dan Ziano. Tapi yang satunya kemana??

"Oh iya Zif...tadi Lio pamit pulang" kata Celia. Mendengar itu Zifa memasang wajah yang terlihat kaget. Pulang?secepat itu?

"Ohh iyaa"

"Kata Lio..." Samuel sengaja menggantung kan ucapannya.

Dan seperti yang terlihat, Zifa menunggu kalimat yang akan di ucapkan Samuel selanjutnya.

"Besok ditaman fakultas ilmu politik. Lio menunggu mu Disana sehabis mata kuliah pertama"

---

"Pak Miko, Adik ku Sheryl di bawa kabur oleh anak sialan mu. Kalau sampai Sheryl kembali tersakiti, akan ku pastikan sebentar lagi kau telah melihat mayat Lio!" Ancam Vero. Ia berbicara dengan tangan yang menggenggam telepon nya.

SYARATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang