SYARAT 30

189 19 8
                                    


---

Happy Reading

---

Sesuai janji Zifa pada Lio yang mengajak nya akan keluar makan pada malam ini. Zifa pun sudah rapi dengan pakaiannya yang di kenakan untuk bertemu dengan keluarga Lio. Selain Zifa, Sheryl pun begitu. Selama menunggu kedatangan Lio menjemput mereka, Zifa tidak bisa tenang. Sedari tadi, rasa resah melingkupi dirinya.

"Santai ajalah Zif... paling cuman ngajak makan aja kan, gak ada niat lain," kata Sheryl.

"Semoga saja begitu."

Tak lama kemudian, suara mobil milik Lio terdengar. Membuat kedua perempuan itu saling menatap. Hingga Sheryl bergegas untuk membuka pintu rumah kala Lio mengetuk.

"Sudah siap?" Tanya Lio.

Sheryl mengangguk. Dibukanya pintu lebar-lebar agar Lio bebas melihat kedalam. Sekejap mata legam dan manik abu-abu itu bertemu. Seketika Lio dibuat bungkam dengan penampilan gadisnya.

"Assalamu'alaikum gadis ku," sapa Lio tersenyum.

Zifa menarik senyum tipis. Kata gadis yang sudah lama tidak terucap dari mulut lelaki itu terdengar malam ini.

"Waalaikumsalam."

"Masya Allah cantik sekali."

Zifa mendongak melihat kearah Lio yang tengah memujinya dengan menyebut nama Allah. Benarkah Lelaki itu mengatakannya barusan?

"Terimakasih Lio."

"Berangkat sekarang?" Tanya Lio.

Zifa mengangguk dengan tangan meraih tas selempang milik nya. Mereka bertiga pun segera meninggalkan rumah dan menaiki mobil milik Lio.

Tak perlu menghabiskan waktu terlalu banyak, kini mobil Lio sudah sampai ketempat tujuan. Ternyata tujuan mereka ke rumah besar milik keluarga Jatmiko. Rumah besar bernuansa serba emas. Benteng dan beberapa gaya klasik rumah itu terlihat begitu sangat mewah. Sheryl sudah memasang wajah cengo dengan mulut yang terus mengucap kagum.

Sungguh sangat beruntung Sheryl kali ini. Lio yang memang terkenal sepenjuru dunia, malam ini Sheryl rasakan sebagai salah satu manusia yang mengagungkan keluarga kaya raya itu.

"Tunggu disini, biar ku bukakan pintunya." pinta Lio saat Zifa hendak membuka pintu mobil.

Zifa yang melihat Lio buru-buru turun dari mobil pun menoleh kearah Sheryl. Menatap tidak enak sudah diperlakukan berlebih.

"Rileks." kata Sheryl.

Ceklek.

"Ayo sayang. Hati-hati..."

Zifa pun turun dari mobil dengan  perasaan yang masih awutan.

"Terimakasih Lio."

Lio tersenyum lalu mengangguk kemudian.

"Eh mengapa ada banyak mobil, Lio? apakah sedang mengadakan suatu pesta?" Tanya Sheryl.

Lio tersenyum. Kepala lelaki itu menggeleng kemudian.

"Hanya tiga mobil. Kau katakan banyak?" Tanyanya dengan kekehan kecil.

"Siapa tau ada tamu kamu selain kita berdua" kata Sheryl.

"Masuklah, kau akan tahu setelahnya."

Mereka bertiga pun segera memasuki rumah besar dan mewah itu. Segenap langkah kedua perempuan itu memelan. Pandangan nya berputar menelusuri setiap inci isi rumah milik Lio.

SYARATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang