Kalian mau happy atau sad?
Tim Zifa & Gus Alfi
Or
Tim Lio & Sheryl
---
Happy reading
---
Dalam sebuah keluarga besar yang harmonis tersebut, tengah menikmati hidangan makan siang. Istri dari kepala keluarga yang dermawan itu tengah tersenyum haru melihat anak-anaknya ikut berkumpul bersama di waktu yang jarang mereka tentukan.
"Mama jadi senang sekali," kata Lucy dengan lelehan air mata yang tiba-tiba jatuh. Melihat hal itu sang suami langsung menggenggam tangan istri nya.
"Mama sangat bahagia melihat kehadiran kalian," Lucy mengusap air matanya dan menatap satu persatu 3 anak didepannya.
"Ma, jangan membuat suasana harmonis ini menjadi mellow," sahut Jatmiko, hingga membuat Lucy mengerucutkan bibirnya.
"Maafkan Mama." Lucy berusaha menepikan suasana hening yang cipta tadi dengan senyuman mengembang di bibirnya.
"Kami semua juga sangat merindukanmu Ma, Pa." Sheryl menambah. Wanita yang berperut buncit itu ikut menyahut. Merespon perkataan mertuanya.
"Apalagi Lio." Seluruh pasang mata menoleh tatap pada seorang lelaki yang sibuk menyendokkan nasi pada mulutnya. Sheryl tersenyum senang, mengusap lengan suaminya yang hendak ingin bicara.
"Sayang, jangan terlalu jujur. Mama nanti besar kepala kalau aku merindukan nya," kata Lio diiringi kekehannya.
Lucy dan Jatmiko ikut tertawa.
"Tetapi itu memang benar. Iya kan kak?" Sheryl meminta persetujuan pada saudara lelaki nya yang sedari tadi hanya tersenyum manis mendengar obrolan mereka.
Vero mengangguk setuju. "Benar adikku, suami mu saja yang terlalu gengsi mengakui."
Sheryl tersenyum menang dan terkekeh geli menatap wajah Lio yang menatap melas pada Vero.
"Kakak Ipar, Jangan mengolok-olok seperti itu!"
Vero mencebik malas. "Berhenti memanggilku seperti itu Lio! Itu terlalu menggelikan!" sela Vero atas panggilan Lio padanya. Tetapi meski fakta tetap saja Vero tak nyaman atas panggilan tersebut. Lio dan Vero memiliki umur yang setara. Akan terasa aneh jika Lio akan memanggil Vero kakak.
Semua orang terbahak mendengarnya. Sedangkan Vero hanya menahan untuk tidak mengeluarkan kembali kekesalannya.
"Bukankah itu tidak masalah kak? Lio sekarang sudah menjadi suami ku." Sheryl menambahi dan membuat Vero menghela lelah. Sudah jelas jika adiknya itu membela suaminya.
"Mungkin Vero hanya tidak terbiasa jika dipanggil kakak oleh Lio, Vero takutnya merasa terlihat tua. Padahal umur Lio dan Vero sama." Jelas Jatmiko menengahi. Hingga membuat Vero tersenyum menang, memberi jempol pada Jatmiko.
"Betul sekali pak. Terimakasih sudah mengerti," kata Vero. Sedang Lio memutar bola mata dengan malas.
"Terlalu takut tua, takut nya itu tidak memiliki istri." Lio kembali meledek Vero.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYARAT
General FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA😉 --- Mixelio Xifer Jatmiko, Dendam penuh pada dirinya membuatnya berubah menjadi Lelaki pembunuh, Kasar, Arogan, dan berkuasa. Dia nekat melakukan seperti itu karena ingin membalas kematian keji Adik kesayangannya. Lio yan...