---
Happy Reading
---
"Materi akan saya lanjutkan pekan depan, selamat siang..." ucap Dosen Hisnu mengakhiri materinya pada hari ini.
Hembusan nafas legah keluar dari mulut beberapa mahasiswa. Kini mereka pun bersiap-siap meninggalkan kelas. Begitupun dengan Zifa, gadis itu membereskan segera beberapa barang nya di meja lalu di masukkan kedalam ransel.
Sebelum bergegas meninggalkan kelas, panggilan suara seseorang dari belakang menghentikan langkah nya yang hendak keluar dari pintu.
"Zifa, tunggu!"
Zifa menolehkan kepala lalu menunggu kelanjutan sang memanggil.
"Kau sibuk sebentar malam?" Tanya Celia.
Zifa tampak berpikir lalu dengan segera menggeleng.
"Tidak, ada apa yah?" tanya nya saat Celia malah memberikan senyuman legahnya.
"Aku ingin mengundang mu di pesta ulang tahun ku, kuharap kau akan hadir nanti malam," ucapnya dengan binar harapan.
Sementara Zifa terdiam, antara ingin mengiyakan atau menolak undangan tersebut.
"Kau berulang tahun sekarang ya?" tanya Zifa seperti hendak mengulur waktu untuk berpikir.
"Iya, dan acaranya sebentar malam. Kau hadir yah," pinta nya dan menggenggam tangan Zifa.
Zifa tersenyum tipis, dengan berat hati ia pun mengangguk.
"In Sya Allah ya, oh Iya selamat ulang tahun Celia. Semoga umurnya berkah dunia akhirat," ucap Zifa dan memberi selamat serta Doa.
"Thanks Zif, kalau gitu aku duluan." Celia melambaikan tangan, tersenyum ceria pada Zifa.
Zifa pun mengangguk saja, hingga dimana Celia menghilang di pandangan nya.
Zifa memilih melangkahkan kakinya ke kantin. Siang begini, perutnya serasa meminta di isi. Jelas saja, tadi pagi hanya sepotong sandwich yang ia konsumsi, itu pun Zifa sangat terburu-buru tanpa menikmati nya.
"Permisi, menu jambalaya nya dengan Ice Coffe satu. Di meja kantin 5 yah," kata Zifa. Setelah pesanan nya di catat, Zifa pun duduk di meja kantin bernomor 5.
Sambil menunggu pesanan nya tiba, Zifa memilih membuka Hpnya. Melihat notif pesan yang Sheryl kirimkan tadi ketika masih didalam kelas.
Bestie 🖤
Pulang nanti nitip Burrito yah, Keponakan mu yang minta<3Zifa terkekeh membacanya. Dasar ibu hamil, ada-ada saja alasannya, pikirnya. Zifa pun segera membalas pesan sahabatnya itu.
Anda
Siyap Nyonya, habis makan akan aku belikan keponakan ku itu makanan kesukaan nya."Permisi kak, ini pesanannya..."
Setelah mengirimkan balasan, Zifa mendongak melihat pelayan yang membawakan pesanannya itu, tak lupa juga memberi senyuman dan terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYARAT
General FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA😉 --- Mixelio Xifer Jatmiko, Dendam penuh pada dirinya membuatnya berubah menjadi Lelaki pembunuh, Kasar, Arogan, dan berkuasa. Dia nekat melakukan seperti itu karena ingin membalas kematian keji Adik kesayangannya. Lio yan...