SYARAT 42

132 13 13
                                    

---

Happy Reading

---

"Halo sayang, kamu sudah siap? Sekitaran sepuluh menit Lucy akan sampai ke kediaman mu" Lucy menelpon di saat Zifa sudah menunggu kedatangan Lucy sedari tadi di ruang tamu Bersama Sheryl di sampingnya.

"Sudah Aunty."

"Baiklah,Lucy tutup yah"

Sebelum Lucy betul-betul mengakhiri telepon, Sheryl sudah memegang lengannya. Berharap Zifa mengatakan keinginannya.

"Hm,Aunty maaf. Sheryl boleh ikut?"

"Tentu sayang. Tapi apakah tidak masalah dengan kandungannya?"

Zifa kemudian melirik pada Sheryl yang sedari tadi juga ikut mendengarkan dengan harap cemas. Melihat Sheryl yang mengangguk cepat membuat Zifa malah memutar bola mata.

"Tidak masalah katanya Aunty"

"Yaudah Baby Girls siap-siap yah. Aunty hampir tiba sebentar lagi"

Tut.

Setelah sambungan terputus,Zifa menatap lurus Sheryl yang tersenyum senang.

"Seriusan gakpapa Zifa. Kalau aku gak kemana-mana,terus tinggalnya di rumah Mulu. Apa bedanya dengan aku yang di culik dulu? sama-sama di kurung kan?" Delik Sheryl.

"Yaudah,kalau kamu capek bilang yah. Aku gak mau kamu dan kandungan mu lelah"

Sheryl memanut-manut dengan asal karena kecerewetan Zifa. Dan sepuluh menit telah berlalu. Terdengar suara klakson di luar rumah. Mereka berdua pun dengan segera bergegas menemui Lucy di luar.

"Selamat Sore Aunty" Sapa Sheryl saat ia membuka pintu mobil bagian depan.

"S-selamat sore Sheryl" Lucy melirik Zifa yang malah memilih duduk di belakang. Padahal Lucy menginginkan Zifa di depan agar lebih mendekatkan diri pada seorang perempuan pendiam dan sangat menganut agama.

"Bagaimana keandaan kamu Sheryl?" Tanya Lucy. Mobil pun melaju meninggalkan rumah sewa.

"Im okay Aunty. Membawa perut yang besar kemana-mana memang terasa mudah lelah"

Lucy terkekeh. "Katakan jika kamu mulai lelah di mall nanti." Sheryl mengangguk.

"Terima kasih Aunty" ujar Sheryl.

"Sama-sama sayang.."

Lucy lalu melirik Zifa di kaca depan. Perempuan itu memang terlihat begitu pendiam. Pembawaan nya sopan dan hangat.

"Zifa,are you okay sayang?"

Zifa mengangkat wajah. Ia kemudian tersenyum."Baik Aunty."

"Kamu tahu Zifa. Aunty ingin memberikan sesuatu pada mu. Itulah mengapa Aunty sangat ingin kamu menemaniku berbelanja"

Sedikit kerutan di dahi Zifa."Hm,apa itu kalau boleh tahu?" Tanya Zifa pelan.

Lucy terkekeh. "Rahasia dong. Nanti sampai Disana kamu juga akan tahu"

Zifa hanya mengangguk saja. Tangannya memilin hijab dengan gugup. Ia memikirkan hal apa yang Lucy akan berikan.

Apakah ini juga termasuk keinginan Lio?

---

Lama berkeliling di pusat perbelanjaan,Sheryl sudah memilih menepi singgah di sebuah resto makan yang berada di Mall tersebut. Sedangkan Zifa masih menemani Lucy yang terus saja menyinggahi beberapa toko perbelanjaan.

SYARATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang